AMPAR.ID – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jambi mendorong peran lumbung pangan masyarakat (LPM) di desa-desa untuk lebih Aktif dan meningkatkan produktivitas nya. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Amir Hasbi usai mengikuti video Conference (Vidcon) bersama Kementan RI terkait Ketahanan Pangan secara Nasional, Rabu siang (10/06).
“Kita ikuti tadi dari Pak Menteri dan beberapa Ditjen yang berkaitan fungsi masing-masing, jadi spesifik hari ini dengan Bapak Ketahanan, topik ini lebih khusus membicarakan secara nasional mewujudkan verifikasi ketahanan pangan dan perankan kembali lumbung – lumbung pangan di desa – desa,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa di Provinsi Jambi ada 59 Lumbung Pangan dan sebagian besar masih aktif.” Saya tadi berkesempatan menyampaikan kepada beliau berbincang bincang memberikan pandangan bahwa kita di Jambi ini ada 59 Lumbung Pangan di Provinsi Jambi alhamdulillah sebagian besar masih aktif dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan pangan ditingkat desa,” paparnya.
” Jadi lumbung pangan ini berperan dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan pangan dimana ketika saat panen melimpah dengan harga yang murah mereka simpan dilumbung pangan, ketika nanti terjadi kerawanan pangan itu bisa dimanfaatkan, Padi yang ada dilumbung pangan bisa diolah dijadikan beras dan dijual, ” lanjutnya.
Amir Hasbi berharap lumbung pangan yang tidak aktif bisa didorong agar aktif kembali dan terkait dengan dana pembinaan Amir telah menyampaikan kepada pusat agar diberikan bantuan dana.” Memang ada sebagian yang tidak aktif karena lumbung pangan ini ada sejak tahun 2009 sampai saat ini, yang tidak aktif ini kita dorong kembali untuk diaktifkan dan saya sampaikan kepada Kepala Ketahanan Pangan tolong kami diberikan semacam insentif dana pembinaan dan alhamduillah responnya positif dari pusat,” paparnya.
” karena mengandalkan dari APBD tidak mungkin makanya saya dorong tadi melalui dana APBN sehingga lumbung pangan kita yang tidak aktif akan bisa di aktifkan kembali, karena insentif ini kita perlu modal untuk pembelian gabah,” tegasnya.(DR)
Diskusi tentang inipost