AMPAR.ID, SAROLANGUN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sarolangun menggelar Sosialisasi Pencegahan Bahaya Pahan Intoleran Dan Radikalisme Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan dan Kewaspadaan Nasional khususnya di Sarolangun, di Aula Hotel Nafity, Jumat (17/5/2024).
Acara yang dibuka Sekda Sarolangun, Ir Dedi Hendri dihadiri oleh Asisten I, Kakan Kemenag, Kadis Dukcapil, Kasat Pol PP, Kabag Hukum, Kapolsek Sarolangun, Kasat Intel Bear, Kasat Intel Polres Sarolangun, Paving Kodim 0420/Sarko, Ketua NU, Ketua MUI, Tokoh Masyarakat, Dosen dan Mahasiswa serta undangan lainnya.
Sementara selaku narasumber dalam sosialisasi ini oleh Satuan Tugas Wilayah Jambi DENSUS 88 At Polri, antara lain AKBP Beri Diatra S.I.K., M.H, Kasatgaswil Jambi Densus 88 AT Polri dan Giovanov Rafli selaku Mitra Binaan Densus 88.
Sekda Sarolangun, Ir Dedi Hendri dalam sambutannya mengungkapkan bahwa untuk mencegah pahan intoleran dan tindak radikalisme serta pihak-pihak yang ingin menciptakan rasa tidak aman sangat diperlukan adanya sinergi dari berbagai pihak dan peran serta semua kalangan.
” Peran semua kalangan untuk melakukan pencegahan sejak dini timbulnya paham intoleran dan radikaslisme sangat perlu ditingkatkan mengingat di Kabupaten Sarolangun ada beragam suku, bahasa dan agama,” kata Sekda.
Untuk itu ada berbagai langkah guna menjaga kondisivitas tetap aman, yang pertama pada masyarakat, terkait intoleransi dan pemberian wawasan kebangsaan, kedua peningkatan kewaspadaan terhadap tokoh-tokoh yang mempunyai kecenderungan memecah belah dan memunculkan paham – paham radikalisme, dan yang ketiga adalah pencegahan kelompok teror yang menyebabkan radikalisme di lingkungan sekitar begitu juga di lingkungan pendidikan.
” Saat ini kondisifitas di Sarolangun bisa dikatakan kondusif hal ini bisa tercipta tak lepas dari peran semua pihak pihak dan kalangan,” ujar Dedi Hendri.
Sementara Kepala Kesbabgpol Sarolangun, Hudri dalam laporan menjelaskan, jika kegiatan ini digelar sebagai bentuk peran pemerintah daerah dalam menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Sarolangun dari paham Intoleran dan tindak radikalisme yang kapan saja bisa berkembang.
” Kegiatan ini diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tenaga pendidikan seperti dosen dan mahasiswa serta penegak hukum dan pemerinta daerah Kabupaten Sarolangun,” singkat Hudri.
Diskusi tentang inipost