AMPAR.ID – PDI-P Provinsi Jambi pada saat ini dikabarkan terjadi perang dingin di internal partai. Berbagai isu terkait polemik arah dukungan pun di pertanyakan baik oleh para kader partai hingga ditengah masyarakat luas.
Selain tarik ulur nya arah dukungan PDI-P pada Pilgub mendatang, adanya isu Borong partai hingga mahar politik diduga dari salah satu kandidat Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Ratu Munawaroh pun mencuat ke publik.
Menurut kabar yang beredar, Ratu Munawaroh diduga telah memberikan uang sebesar Rp10 Miliar ke DPD PDI-P sebagai mahar agar mendapatkan dukungan dari parpol yang memiliki 9 kursi di DPRD Provinsi Jambi ini.
“agar partai berlambang banteng meninggalkan para kader partai tersebut demi untuk mengusung nya bersama Cek Endra pada Pilgub Desember mendatang.”
Respon cepat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Provinsi Jambi Edi Purwanto yang juga ketua DPRD provinsi jambi. Menurutnya kabar mahar tersebut adalah hoax.
Edi mengatakan bahwa sejak dahulu PDI-P tidak pernah meminta sejumlah uang atau mahar politik kepada para kandidat yang diusung partainya apabila ingin maju dalam pilkada.
“Dari dulu kita tidak pernah transaksional. Kita mengandalkan soliditas dan gotong royong kader,” ungkap Edi Purwanto Senin (06/07). Melansir dari media Fatner pemayung.com
Dirinya juga menegaskan bahwa hingga saat ini partainya belum mengeluarkan rekomendasi atau arah dukungan pada Pilkada serentak 2020 ini.
“Kita juga belum tau siapa yang di rekomendasi. Boleh tanya Pak Abdullah Sani, pak Hilal, pak Syahlan, pak Edison dan siapapun yang kita usung apa pernah transaksional. Justru kita semua bergotong royong termasuk yang sekarang,” tegas Edi Purwanto.
Menurut Edi Purwanto, isu atau kabar tersebut telah biasa terjadi pada saat pemilihan kepala daerah tiba. “Biasa setiap pilkada isu-isu demikian berkeliaran, kita santai saja. PDI Perjuangan tidak kenal mahar maharan ya,” kata Edi.(*)
Diskusi tentang inipost