AMPAR.ID, SAROLANGUN – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-52 tingkat Provinsi Jambi, di Kabupaten Sarolangun, yang saat ini masih berlangsung dianggap tak sesuai dengan espektasi dan harapan masyarakat maupun semua pihak.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun menggandeng pihak ketiga melalui jasa Event Organizer (EO) untuk melaksanakan kegiatan tersebut, mulai dari fasilitas tekhnis kegiatan MTQ baik di arena utama maupun arena lomba cabang MTQ lainnya
DPRD Kabupaten Sarolangun merespon dan langsung turun ke lapangan terkait berbagai keluhan yang diterima dari masyarakat terkait pelaksanaan teknis kegiatan MTQ tingkat Provinsi Jambi Ke-52 Tahun 2023 di Kabupaten Sarolangun.
Pimpinan DPRD Sarolangun beserta sejumlah anggota DPRD Sarolangun turun langsung ke lokasi arena utama MTQ tingkat Provinsi Jambi ke-52 yang ada di Lapangan Gunung Kembang, Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun, Senin (28/08/2023).
Dari pihak legislatif langsung dipimpin oleh Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari, didampingi Waka I DPRD Sarolangun Aang Purnama, Waka II DPRD Sarolangun Syahrial Gunawan, Ketua Komisi I DPRD Sarolangun H. Fahrul Rozi, Anggota DPRD Sarolangun Fadlan Kholiq, Zulkifli Sudin, dan Zulkifli Ys.
18 Kafilah Sarolangun Melaju ke Final di MTQ Ke 52 Tingkat Provinsi Jambi
Sementara dari pihak eksekutif tampak hadir Sekda Sarolangun Endang Abdul Naser, Asisten I Setda Sarolangun Arief Ampera, Kasat Pol PP Sarolangun Drs Muhammad Idrus, Kakan Kesbangpol Sarolangun Hudri, Kabag Umum Setda Sarolangun Murtoyo, dan Camat Sarolangun Bustra Desman.
Dalam peninjauan tersebut Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari beserta jajaran memanggil pimpinan Even Organizer PT Argo Pesona Indonesia, Herman beserta jajaran, untuk datang ke lokasi, dan mempertanyakan secara langsung beberapa pertanyaan dan keluhan yang diterima selama ini.
” Kenapa pas video Ketua DPRD mengucapkan selamat MTQ di potong, itu permintaan siapa. Dalam Pemerintahan Kabupaten itu ada Bupati selaku eksekutif dan DPRD selaku legislatif,” ucap Tontawi Jauhari kepada Pimpinan EO Herman yang nampak sedikit gugup dihadapan wakil rakyat itu.
Bukan hanya itu, Tontawi Jauhari juga mempertanyakan keluhan pencahayaan atau lighting yang kurang terang, soundsystem yang kurang bagus pada kegiatan seremonial dan perlombaan, serta jumlah bedug yang awalnya empat unit menjadi 1 unit, panggung utama yang tidak pakai atap sehingga jika terjadi hujan kegiatan secara otomatis berhenti.
” Antisipasi seperti apa jika saat malam penutupan nanti turun hujan, dan sebelumnya kami juga sudah minta agar di sediakan karpet untuk jalan menuju panggung utama dari tempat duduk VVIP, namun nyatanya tidak ada,” tegas Tontawi Jauhari.
Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari beserta pimpinan DPRD lainnya meminta pimpinan EO untuk serius dalam mensukseskan penutupan MTQ tingkat Provinsi Jambi ke 52 di Kabupaten Sarolangun.
” Kami minta EO selaku perpanjangan tangan dalam penyelenggaraan MTQ ini agar bekerja maksimal dalam pelaksanaan seremonial penutupan MTQ tingkat Provinsi Jambi pada Selasa (29/08/2023) besok malam. Karena kita tidak mau malu selaku tuan rumah,” cetus Tontawi Jauhari.
” Kami minta sama mas Herman dan kawan kawan untuk malam penutupan agar dilakukan semaksimal mungkin dan sukseskan dengan baik. Karena sedikit kesalahan saja, kita jadi malu selaku tuan rumah,” katanya.
Sambung Tontawi Jauhari, apa yang sudah menjadi keluhan dan kejadian – kejadian yang seharusnya tidak terjadi kita masih bisa memakluminya karena ini kebutuhan orang banyak, tapi paling tidak ini adalah pelajaran bagi kita semua agar ke depan untuk lebih hati – hati ketika menyelenggarakan even yang besar seperti ini.
” Intinya kita minta pihak EO untuk lebih optimal lagi dalam persiapan penutupan MTQ nanti, sehingga MTQ kita sukses,” tutup Tontawi Jauhari.
(Fdn/min)
Diskusi tentang inipost