Ampar.id, Jambi – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jambi , Bayu Martanto mengatakan hingga Maret 2020 inflasi jambi masih terkendali. Senin (6/4).
Menurutnya, Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada Maret 2020 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,64 persen (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan inflasi Jambi adalah sebesar 2,61 Persen (yo) dan secara tahun berjalan inflasi Jambi sebesar 0,87 persen (yta).
“Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang memberikan andil terbesar adalah komoditas pada kelompok pada makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah (andil 0,32 persen), bawang putih (andil 0,08 persen), beras, cabai rawit, dan minyak goreng (andil 0,04 persen), serta komoditas pada kelompok transportasi yaitu angkutan udara (andil 0, 17 persen).”kata Bayu.
Bayu mengatakan, Secara umun, merebaknya wabah corona virus disease (COVID-19) yang terjadi di Indonesia berdampak pada kekhawatiran masyarakat untuk beraktivitas dengan menggunakan angkutan udara. Selain itu, berbagai himbauan dan kebijakan Pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan turut mendorong penurunan tarif angkutan udara.
“Penurunan harga komoditas makanan didorong oleh panen raya di sejumlah sentra sehingga berdampak pada melimpahnya pasokan, di tengah stabilnya permintaan. Harga bawang putih yang sempat meningkat di awal tahun akibat terganggunya proses impor dari Tiongkok, mulai tercatat bergerak kembali ke harga normal.”katanya
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang menahan deflasi, yakni “daging ayam ras (andil inflasi 0,08 persen), mobil dan telur ayam ras (andil inflasi 0,03 persen ), tarif gunting rambut pria, pisang, gula pasir, susu bubuk untuk balita, dan ikan patin (andil inflasi 0,02 persen). Peningkatan harga pada komoditas tersebut sebagai dampak dari terbatasnya pasokan untuk memenuhi permintaan.”katanya.
Adapun rincian perkembangan inflasi pantauan di Jambi adalah sebagai berikut:
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada komoditas cabai merah (andil 0,35%), angkutan udara (andil 0,19%), bawang putih (andil 0,09%), beras dan cabai rawit (andil 0,05%), dan minyak goreng (andil 0,04%). “Sementara komoditas penyumbang inflasi antara lain daging ayam ras (andil 0,08%), mobil (andil dan tarif gunting rambut pria serta telur ayam ras (andil 0,03%).”katanya .
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada komoditas cabai merah (andil 0,62%), angkutan udara (andil 0, 15%), bawang putih (andil 0,08%), bavvang (dl Idil 0,06%), dan cabai rawit serta petai (andil 0,04%). “Sementara komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan (andil 0,13%), jeruk (andil 0,06%), mobil dan daging ayam ras (andil 0,05%), ikan serai (andil 0,04%), dan kentang (andil 0,03%).”
Terakhir, Menurut Bayu dengan Mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, pada April 2020 Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalarni inflasi pada kisaran 0,00% – 0,30% (mtm) alau 1 ,95% – 2,35% (yoy).
Diskusi tentang inipost