AMPAR.ID – Senin pagi, (29/6) Puluhan pegawai rumah sakit plat merah RSUD Raden mattaher Jambi menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi.
Orasi tersebut diikuti dokter, perawat dan staf, menyuarakan aspirasinya terkait mosi tidak percaya kepada pejabat Rumah Sakit plat merah itu mengenai dugaan penyunatan Uang insentif medis 2,5 persen sejak kahir 2019.
Direktur RSUD Raden Mattaher dr Fery Kusnadi, angkat bicara menurutnya demo terkiat kebijakan direktur itu terkesan Gegabah.
“Intinya ini adalah keputusan Direktur, sebenarnya kalau ada masalah di internal rumah sakit terkait keputusan tersebut dirasa kurang pas, harusnya berkomunikasi dengan direksi dan direktur”.kata dr fery kepada ampar.id
Iya mengatakan, Apa kira-kira menjadi persoalan kurang disetujui, kalau misalkan dibawa keluar ya Jadi serba susah malah tambah panjang.
“sebelum dibawa keluar belum ada pembahasan di internal rumah sakit, bahkan terkait aksi tadi kami belum mengetahui sebelumnya tiba-tiba ada aksi”katanya
Harusnya dibicarakan didalam, kecuali dia ngomong sudah ada mediasi dengan direksi dan direktur mentok dan tidak ada solusi, Ya silakan dibawa keluar,belum ada sama sekali komunikasi internal rumah sakit RSUD Raden mattaher ber WA pun tidak.
“dari 1600 pegawai RSUD Raden mattaher mungkin ada yang belum mengerti ya silakan ditanyakan, lebih bagus dikomunikasikan ke dalam”.katanya
Ini kan masalah intern Rumah Sakit. “Saya pikir lebih bagus mereka Langsung ke direktur, karena itu berkaitan dengan kebijakan-kebijakan.”
Protes mereka sebenarnya adalah kebijakan, dalam arti kata yang dia bawa surat itu salah, (harusnya surat yang sudah direvisi).”Sangat disangkan mereka belum komunikasi didalam tapi sudah berkoar ke DPRD”katanya.(NA)
Diskusi tentang inipost