AMPAR.ID, JAMBI – Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi Asnelly Ridha mengatakan, Gubernur Jambi Al Haris konsen memperhatikan masalah pencemaran air, khususnya Sungai Batanghari.
“Pak Haris ingin Sungai Batanghari seperti zaman dahulu, ketika anak-anak bebas bermain di sungai, air bisa digunakan untuk minum dan bisa digunakan untuk aktivitas wisata,” katanya saat ditemui di ruang kantor DLH provinsi Jambi, Jum’at (23/12).
Terlebih lagi, berdasarkan data DLH provinsi Jambi, indeks pencemaran Sungai Batanghari mencapai 48,96 dan terbilang masuk dalam kategori buruk. Oleh karena itu, pemerintah gencar melakukan berbagai upaya agar kondisi air kembali bersih.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan kategori buruk, seperti adanya aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI), limbah industri, aktivitas pertanian, limbah domestik dari masyarakat yang membuang sampah ke sungai,” kata Asnelly.
Melalui program Kampung Mantap, kata Asnelly, sebagai perwujudan aksi atau implementasi gerakan Sungai Batanghari bersih, yang merupakan program gubernur Jambi Al Haris.
“Tujuan Kampung Mantap untuk membumikan prinsip pengelolaan sampah reduce, reuse dan recycle (3R) di desa/kelurahan yang berada di sepanjang sungai. Kemudian menumbuhkan bank sampah dan TPS3R, serta mengajak masyarakat menanam pohon di sempadan Sungai,” katanya.
Diketahui, sebanyak 18 desa yang mengikuti lomba Kampung Mantap sejak bulan Oktober yang mewakili kabupaten/kota se-provinsi Jambi dan hadiahnya akan diserahkan secara langsung oleh gubernur Jambi Al Haris saat puncak kegiatan pada Senin, 26 Desember 2022 di Kelurahan Legok, Danau Sipin.
(Meli/jp)





















Diskusi tentang inipost