AMPAR.ID, JAMBI – Kohati PB HMI khususnya Bidang Tikom berkolaborasi bersama Kohati BADKO Jambi menyelenggarakan seminar Kohati Penggerak Literasi bertajuk “Implementasi Literasi Digital terhadap Kecakapan Masyarakat dalam Pembangunan Daerah dan Negara” yang dilaksanakan di Balitbangda Jambi. Minggu (7/8).
Ketua Umum PB HMI Kohati, Umiroh Fauziah, mengatakan, berbicara tentang media sosial tentu memiliki dampak positif dan negatifnya.
“Oleh karena itu, Medsos memiliki dampak positif jika digunakan dengan bijak seperti untuk membangun koneksi pertemanan, mempromosikan barang dan jasa atau UMKM hingga membantumu mendapat informasi terkini di seluruh dunia. Namun, dibalik itu semua, medsos juga memiliki dampak buruk. Misal, sampai kecanduan bermain medsos hingga membuatmu insecure ketika melihat kehidupan orang lain di dunia maya. Sebelumnya kegiatan literasi ini juga pernah dilakukan di Mataram, NTB. Maka dengan ini kohati PB HMI akan tetap mengedukasi Kecakapan berliterasi dan bijak dalam bermedia sosial”, ujarnya. Jum’at (5/8).
Acara diskusi ini juga dihadiri Rusli Kamar Siregar M.SID, Komisi II DPRD Provinsi Jambi.
“Masih banyak di Jambi ini daerah pelosok yang masih tak terjangkau akses sinyal provider untuk internet. Disini meminta pemerintah Jambi khususnya, supaya lebih berani dalam berinovasi terutama dalam mendorong pembangunan infrastruktur teknologi sehingga akses internet tembus ke pelosok. Dengan adanya internet dapat menunjang kinerja sistem informasi desa, mendapatkan berbagai informasi terkini di bidang pemerintahan, pendidikan, dan lainnya lebih cepat”, kata Rusli Kamar Siregar.
Diketahui, peraturan mengenai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Seiring dengan meningkatnya pengguna internet khususnya di Indonesia media sosial, bermunculan banyak kasus terkait informasi dan transaksi elektronik.
“Beberapa pasal menjadi langganan para pelanggar, dilihat dari tingginya kasus yang mendominasi, seperti pencemaran nama baik, teror online, dan penyebaran berita bohong atau hoaks. Dengan hal tersebut agar terhindar dari jeratan UUD ITE, maka kita harus bijak dalam bermedia sosial”, cetus Siti Masnidar, Trainer News Initiative.
Adapun seminar tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat guna utilisasi internet dan teknologi digital yang lebih optimal, terbentuknya kesadaran dan mental untuk cerdas dan bijak bermedia khususnya media social dan mengetahui peran kohati dalam meningkatkan literasi media.
Tampak pada kesempatan yang sama, turut hadir bapak Husairi Selaku Sahli 3 Gubernur Jambi, Asriadi wakil ketua KPID Provinsi Jambi, Kapaldo Jambi yang di wakili oleh Mansur MPd.i Kasubbid PID Bid. Humas Polda jambi. Dengan peserta kurang lebih 150 orang dari berbagai komunitas, OKP, Paguyuban, Lembaga Literasi, siswa-siswi SMA/SMK, MA serta ibu bapak dosen dan karang taruna secara offline dan 200 lebih peserta secara online.
(Meli/min)
Diskusi tentang inipost