AMPAR.ID – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi parpol pemenang pemilu 2019 yang menghantarkan Jokowi ke kursi RI 1 dan Edi Purwanto diposisi Ketua DPRD Provinsi Jambi dan kini menjadi bidikan hangat para kandidat bakal calon dipilgub Jambi 2020.
Nama Ratu Munawaroh ibu tiri Zumi Zola mantan gubernur Jambi itu santer disebut akan meraup restu PDIP. Ratu sendiri yang notabennya diluar kader PDIP itu menjadi salah satu bakal calon (Balon) wakil gubernur (Wagub) berpasangan dengan Cek Endra (CE) Bupati Sarolangun yang juga ketua DPW Golkar provinsi jambi.
Ratu sendiri merupakan kader PAN dan diisukan siap berpindah ke PDIP untuk mendapatkan restu partai boyongan Megawati itu.
Hal ini mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Jambi Asad Isma, Menurutnya Kemungkinan PDIP ke Ratu tetap ada, misalnya, seperti disetting acara haul ayah ibu ratu ditasikmalaya.
“dilakukan DPC PDIP taksimalaya, itu simbol dan pertanda ada komunikasi politik, apalagi hari ini (Jum’at) ada pertemuan CE-ratu dengan sekjen DPP PDIP hasto dan ini signal.” kata Asad, saat dikonfirmasi ampar.id Jum’at Malam, (3/7)
Menurutnya, Bila dukungan PDIP terhadap Ratu terjadi ini pertanda PDIP sudah keluar dari tradisi selama ini, “Dimana PDIP selalu kokoh mendukung kader murni, ini berarti Abdullah Sani dan Safrial Sebagai kader murni, di abaikan”.katanya
Apa efeknya, secara Psikologi politik jika PDIP mengusung diluar kader?
Asad menjelaskan, pasti ada, kesolidan kader akan goyah.
Dijelaskan nya, Walaupun ada desentralisasi/otonomi dibidang pembangun, namun dibidang politik tetaplah sentralistik, “dimana DPP sangat menentukan, dan ketika pebdaftaran di kpu, rekomendasi DPP partai yabg menentukan legalitaas dukungan”, sebutnya
Pola seperti ini, yang mengakibatkan terabainya kader potensial tidak mendapatkan dukungan DPP partai.tutup Asad.(*)
Juanda Prayetno
Diskusi tentang inipost