AMPAR.ID – Sikap Ksatria Abdullah Sani (Kyai) Menyatakan Dirinya Out Dari Kader PDIP, Setelah Partai Belambang Kepala Banteng Itu Resmi Mengusung Ce-Ratu di Pilgub Jambi 2020
Sikap Kecewa Pasti, Sani dan Safrial Yang Merupakan Kader Murni PDIP Itu Tidak Dilirik Partai Yang Dibesarkannya di Provinsi Jambi. PDIP Lebih Memilih Ratu Munawaroh Ketimbang Mengusung Kader Yang Lama Berdiam di Bawah Naungan Kepala Benteng Itu “Usung Ratu, PDIP Kecewakan Dua Kader”
Mundurnya Sani Juga Bekaitan Dengan Pernyataan Edi Purwanto Sebelumnya?
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi Edi Purwanto Mengatakan, Bagi Kader Yang Tidak Mengikuti Arahan Partai Maka Akan Ditindak Tegas Hingga Pemecatan.
“Akan Kita Tindak Tegas Jika Tidak Mengikuti Arahan Partai,” Kata Edi Purwanto, Usai Penyerahan Rekomendasi Pdip Ke Ce-Ratu Jum’at Kemarin.
“Kita Harus Menghargai Dukungan Tersebut, Apalagi Ditandatangani Ibu Megawati,” Ujar Edi Purwanto
Bagamana Pengamat Menela’ah Gejolak di Tubuh PDIP?
As’ad Isma, Pengamat Politik Itu Mengatakan Salah Satu Kegagalan Partai Politik (Parpol) di Jambi, Adalah Dalam Tata Kelola Kader, Sebab Salah Satu Parpol Adalah Utamanya Rekruitmen Kader.
“Dan Tentunya Kader Potensial Harus Di Promosikan Dalam Jabatan Jabatan Politik, Seperti Menjadi Anggota DPR dan Jabatan Kepala dan Wakil Kepala Daerah”, Jelas As’ad Kepada Ampar.Id, Sabtu (29/8)
Terkait PDIP Jambi Hari Ini, As’ad Mengatakan Ada 2 Kader Potensial PDIP Yang Ikut Mencalonkan Diri Sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Abdullah Sani Yang Menjadi Wakil Gubernur Al-Haris, Dan Safrial Yang Gagal Mendapatkan PDI-P Untuk Menjadi Wakil Gibernur (Wagub) Fachrori Umar Kala Itu.
Kenapa Edi Purwanto Tidak Merekomendasikan 2 Kader Potensial, Analisisnya:
- Karena Trauma Politik, Atas Kekalahan Jago PDIP di Pemilukada 2015 dan 2016
- Karena Alasan Kader PDIP di Anggap Belum Tangguh Untuk Direkomendasikan Ikut Bertarung di Pilkada 2020
- PDIP Berasumsi Lebih Baik Mendukung Tokoh Populer Untuk Direktut Jadi Kader Untuk Dijadikan Calon Wagub Seperti Ratu Munawarah Untuk Dipasangkan Dengan CE
“Namun Ini Politik, Ada Rentang Waktu 3 Bulan Memjelang Pemilukada Bulan Desember, Berbagai Kemungkinan Pergeseran Dukungan Tokoh Dan Basis Politik Bisa Saja Terjadi, Jadi Peta Dikingan Sebagaimana Hasil Survey Bisa Saja Terjadi,” Jelas As’ad.
Dukungan Publik Akan Mengkristal 1 Beberapa Detik Sebelum Pencoblosan!
Harus di Akui, Menurut As’ad Sosok Sani Banyak Basis Dukungan Militan di PDIP, Yang Sudah Terbangun Lama dan Ini Terawat Dengan Baik Lewat Silaturrahmi dan Style Sani Yang Low Profile.
Mundurnya Sani Dari PDIP, Menjadi Signal Keterpecahann PDIP?
“Dan Ini Pasti Dukungan Akar Rumput Pdip Terpecah, Antara Duet Ce-Ratu Dengan Haris-Sani Di Akui, Mundurnya Sani Dari Pdip, Memjadi Signal Keterpecahan Itu”.
(Juanda Prayetno)
Diskusi tentang inipost