kejariAMPAR.ID, JAMBI – Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan studi banding rombongan kepala desa (kades) dan BPD di Merangin, keluar daerah, dinilai hanya sebagai modus plesiran pemborosan menghamburkan anggaran dana desa (ADD) uang rakyat di akhir tahun, apalagi ditengah masa sulit pademi covid-19.
Dari penelusuran media ini, ratusan peserta (kades dan BPD) dari kecamatan Tabir, Sungai Manau, Renah Pembarap, Muara Siau, Tiang Pumpung, Tabir Ulu, Tabir Ilir, dan Margo Tabir diberangkat dari Merangin, pada Senin pagi, (25/10) menuju Jambi dan sampai siang. lalu mengikuti kegiatan bimtek di Hotel Ratu, kawasan Broni dan menginap selama satu malam.
Selama kegiatan Bimtek, rupanya tak berjalan mulus, Para peserta melontarkan protes kepada panitia (APDESI dan PT. Diva Lookah Multindo Tour & Travel yang di rasa kurang efektif. kegiatan dibuka oleh Sekda Merangin Fajarman.
BACA JUGA: Geledah KPU Tanjabtim, Kajari Digugat, Kuasa Hukum: Banyak Kejanggalan
“Kami sudah protes ke penitia hampir ribut, terkait hotel juga, masak bimtek di paksankan selesai dalam beberapa jam saja pada, dengan lima materi yang kami rasa kurang efektif, kegiatan di laksnakan Selasa (26/20) pagi pukul 08.00 WIB – siang, dan pukul 15.00 WIB sore harus berangkat ke Bandung naik bus”, ujar salah satu peserta kepada media ini yang minta namanya dirahasiakan, Selasa Malam (26/10)
Lalu persoalan studi banding ke luar daerah (Lampung dan Bandung) Kata dia, seharusnya menggunkan pesawat, kenapa sampai Jambi berubah naik Bus.
“kami kecewa, Alasan pihak lembaga/travel semua sudah dibayarkan di awal, PCR mahal harus tambah biaya, padahal janji awal naik pesawat, karena masa PPKM kemarin ditunda harusnya tetap dengan komitmen awal. protes kami juga belum putus rungdingnya dan tetap naik Bus (3 Bus)”, jelasnya
Padahal kata dia, Bimbingan teknis dan studi banding rombongan kepala desa dan BPD di Merangin berjumlah 138 orang peserta (70 Kades dan 68 BPD), sebelumnya telah menyetor uang Rp 8.000.000,- per orang dari dana desa (DD).
BACA JUGA: Lapor, Pamsimas Tirta Gentar Alam Simpang Karmio Terbengkalai, Ketua Satlak Malah Jawab Begini
“kawan-kawan minta di kembalikan uang setoran dan minta batal berangkat. bahkan ada juga yang minta uang dispensasi uang saku di tambah jika dipaksankan naik Bus. tak hanya itu, ada juga memilih naik pesawat dengan uang pribadi”, uangkapnya
Direktur PT. Diva Lookah Multindo Tour & Travel, Ari Budi Pratiwi, saat di konformasi media ini membantah peserta protes terkait keberangkat.
“gak ada cuma miskomunikasi aja, bohong itu kalau ada yang protes pasti mereka nemui saya.
buktinya berangkat semua, karena sudah disepakati dari juah-jauh hari”, jawannya lewat sambungan telelepon, Selasa malam (26/10)
Sementara Ketua Apdesi Merangin, Abu Bakar alias Acang, mengatakan iya tidak mengetahui persoalan tersebut. iya tidak ikut dan berada di Bangko.
BACA JUGA: Eksekutor Geng Motor Sadis Ditembak Polisi, Lihat Tampangnya
“Saya dak ikut dindo baru sudah operasi, bukan saya lepas tanggung jawab. tapi ada keterwakilan pengurus Apdesi yang ikut”, ujarnya kepada media ini melalui sambungan telepon Rabu (27/10)
Dijelaskannya, Memang awalnya kesepakatan MOU Apdesi dengan Lembaga/Travel naik pesawat, karena covid (PPKM) saat init, tidak diberangkatakan alias di undur, dan jadwalkan lagi berangkat. kalau berangkat niak udara harus PCR, makanya lewat darat dengan tidak mengurangi bajed dengan tambahan hari.
Acang, mengatakan terkait protes peserta saat bimtek di Jambi, diakuinya iya sudah mendapatkan laporan beberapa kades.
“Nanti saya komunikasi dulu sama lemabaga terkait ini, kita tak ingin uang rakyat sia-sia tidak bermanfaat”, katanya
BACA JUGA: Massa Desak Dewan Kota Jambi Terkait Temuan LHP BPK RI Tahun 2017 Senilai Rp 5,8 Miliar
Ditambhakan, Wakil Ketua APDESI 1 Merangin, Anton Prasetyo, justru berbeda dengan jawaban pihak lembaga/travel. iya mengakaui adanya protes dan nyaris ribut mulut dari beberapa peserta terkait keberangkatan studi banding keluar daerah dan mereka menolak jalur darat (naik Bus).
“Memang Ada kemarin. Tapi Hanya Mis Komunikasi aja sudah kita carikan solusinya”. jelasnya singkat
(Juanda Prayetno)
Diskusi tentang inipost