Ampar.id, Jambi – Penetapan status zona merah CORONA wilayah kota jambi yang juga ibukota Provinsi Jambi itu di umumkan Juru bicara Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah Pada Senin, 27 April 2020 Melalui Update data Covid-19 dari posko Gugus Tugas markas BPBD Provisni Jambi .
“Kota Jambi ditetapkan menjadi zona merah penyebaran Virus Corona Ini dikarenakan semakin meluasnya penyebaran Covid-19, dan telah terjadi transmisi lokal di Kota Jambi. dimana pasien A sudah menularkan ke orang-orang sekitar pasien, seperti keluarga dan masyarakat sekitar.”kata Johansyah.
Penetapan zona merah itu kewenangan Pusat. “Informasi dari tim gugus tugas pusat, Kota Jambi kemarin sudah termasuk zona merah,” Sebut Johansyah.
Tak Terima Wilayah disebut Zona Merah CORONA, Fasha Bantah?
Pada Selasa sore, (28/4) Bantahan zona merah itu di sampaikan Syarif Fasha, Ketua Tim Gugus Tugas percepatan Penanganan Covid-19 Kota Jambi, yang juga Jabat Walikota Jambi saat ini, iya Membantah wilayahnya masuk Zona Merah CORONA. Iya Berdalih penetapan zonasi bukan kewenangan pemerintah pusat melainkan kewenangan Gugus Tugas dimasing-masing wilayah.
“untuk Zonasi itu kewenangan masing-masing gugus tugas, kalau gugus tugas provinsi mau menentukan status zonasi Kota Jambi atau kabupaten harus melalui koordinasi,” kata Fasha Selasa, (28/4). Seperti dilansir dari laman jamberita.com
Fasha menyebut Gugus Tugas Kota Jambi telah menetapkan 2 Kecamatan dan membaginya. Kecamatan Pal Merah sebanyak 6 kasus masuk kedalam Zona Orange dan Kecamatan Alam Barajo 3 kasus menjadi Zona Kuning.” Untuk penetapan zona merah disemua kecamatan harus ada yang positif.”katanya
Lagi, Jubir Covid-19 Provinsi Jambi Angkat Suara?
Pada Selasa, (28/4) Kata Johansyah, persoalan Kota Jambi sudah ditetapkan Zona Merah penyebaran Covid-19 oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Kita hanya menyampaikan, bukan kita yang menentukan melainkan Kemenkes. Sama halnya menyampaikan hasil uji swab yang telah keluar dari pusat,” kata Johansyah. Yang juga dilansir dari laman jamberita.com
Iya juga menjawab tudingan tidak adanya koordinasi, Menurut Johansyah itu tidak benar melainkan sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi dan Jubir Covid-19 Kota Jambi melalui WhatsApp pada Senin Sore, (27/4).
“Sudah kita sampaikan ke Dinkes dan Jubir Covid-19 Kota Jambi melalui WA. Kami hanya membacakan hasil itu, bukan Provinsi yang menentukan zonasinya,” kata Johansyah.
Untuk diketahui ?
Mulai Masuknya Wabah Virus Corona (COVID-19) Asal Wuhan China di Provinsi Jambi Sejak Senin, 23 Maret 2020 lalu setelah satu orang Pejabat di Tebo ditanyakan positif CORONA.
Misalanya saja, Seperti dimuat di media Ampar.id Pada 30 Maret 2020 Walikota Jambi Memimpin Penyemprotan disinfektan di kantor Gubernuran, sang walikota itu menyebut sudah berkoordinasi dengan pihak istana, namun bukan ke BH 1 langsung.
Bukan alih-alih cari panggung karena keduanya merupakan bakal kandidat calon Gubernur Jambi mendatang, Fasha dan Fachrori.
Walikota Fasha mengatakan, iya terlebih dahulu sudah menelpon pak sekda minta izin, “saya tadi sudah konfirmasi dengan pak sekda, dan beliau mengizinkan makanya di kirim petugas Pol-PP dari Provisni. “katanya kala itu
Tegas Fasha, semua yang berada di wilayah kota Jambi tanggung jawab walikota , kami tengah gencar melakukan penyemprotan disinfektan/sterilisasi.”Pemprov kan di Kota Jambi. Jadi semua yang ada di Kota Jambi, itu adalah tanggung jawab Walikota, Tidak hanya kantor Gubernur saja, sterilisasi di semua bidang, baik di kantor kepemerintahan, taman hingga tempat pendidikan. Siapa pun itu, adalah tanggung jawab kami Walikota. Termasuk instansi vertikal, maka kami meski sterilkan semua.” kata Fasha kala itu .
Terpisah, Johansyah menyebut pihaknya terlebih awal sudah melakukan penyemprotan di komplek perkantoran Gubernur.”beberapa hari Lalu kita sudah melakukan penyemprotan disinfektan oleh Dinkes provinsi Jambi, tapi tidak ada Maslah upaya kita bersama melawan Corona. “katanya kala itu.
Tak Hanya itu, karena lemahnya koordinasi gugsu tugas beberapa Waktu lalu sempat heboh terkait kepulangan pasien 01 asal Tebo itu dari RSUD Raden Mattaher yang dinyatakan belum sembuh karena masih menunggu Uji Swab, pasien itu pulang kerumah di kota Jambi kawasan pasir putih, dan kala itu sang walikota Jambi menyaksikan langsung penjembutan pasien dan di bawa lagi ke RSUD Raden Mattaher.
Update data Corona Jambi saat ini ?
Berdasarkan update data gugus tugas COVID-19 provinsi Jambi per 28 april, jumlah kasus konfirmasi positif Corona sebanyak 32 orang dan 31 orang sedang menjalani perawatan, sedangkan 1 orang telah dinyatakan sembuh yang merupakan Pasien pertama terpapar virus Corona di Jambi.
dari angka tersebut kota Jambi menduduki peringkat ke-2 jumlah kasus positif Corona yakni 9 orang, setelah Kabupaten Merangin 10 orang, sisanya tersebar dikabupaten/kota lainnya.
Berangkat dari persoalan ini barang tentu Masyarakat tak ingin para pengambil kebijakan saling Tuding ?
Apapun itu, mungkin hanya Miskomunikasi. yang jelas Masyarakat menantikan kerjasama komunikasi dan koordinasi yang solid dari pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota khususnya Gugus Tugas covid-19 dalam Bergotong, berjuang menangani dan memutus mata rantai penyebaran wabah virus Corona di provinsi Jambi.(*).
Diskusi tentang inipost