AMPAR.ID, JAMBI – Tugu Juang memiliki nilai dan saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Jambi. Monumen ini terletak di Jalan Hos Cokroaminoto No 4, Kelurahan Selamat, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Namun, beberapa ciri khas tapak perjuangan pada monumen itu telah hilang.
Perwakilan veteran, Tabiin. J bercerita bahwa banyak tidak mengerti sekarang akan makna Tugu Juang.
“Semuanya ada makna di Tugu Juang. Patung orang yang bawa bambu runcing, bambu runcing adalah senjata pada saat itu, lalu dia pakai kain sarung berfungsi tempat bekal dan peluru serta untuk dipakai untuk sembahyang”, terang Tabiin. J kepada media ini, Senin (15/8).
Sementara itu, Dirinya sangat meyayangkan pada masa Gubernur Zumi zola ketika itu provinsi yang memiliki tanah Tugu Juang, dilakukan rehab Tugu Juang tanpa koordinasi dengan pihak veteran yang paham akan sejarah.
“Tiang itu kan tiang bambu seharusnya bukan dicat merah putih, dibawah dulu itu ada bintang 8 sekarang sudah hilang terkubur dengan semen, tiang itu 17 meter, kemudian banyak yang tidak tau, kalau dihitung pakai senti 1945 cm. Ada makna semua, jadi 17 Agustus 1945”, jelasnya.
Lanjutnya, karena jaman now dan jaman dulu berbeda, kadang-kadang orang itu terlalu pintar, ya kami diam aja. Ini baru dirubah cat, dulu bambu kecil keliling ini dicat putih, baru lah diganti cat kuning, bambu dulu itu digunakan senjata untuk memperjuangkan negara ini.
BACA JUGA: Utusan Jambi, Jefryrohmady dan Zikra Anugrah Paskibraka Nasional 2022, Ini Asal Sekolahnya
“Jadi ciri khas tapak perjuangan ini tidak sesuai dengan dulu, kalau kita bicara dianggap sepele ya beginilah”, ungkapnya kecewa.
Tabiin. J mengajak anak-anak muda agar paham dan mempelajari sejarah.
“Kalau kita tidak tau sejarah republik Indonesia, kita tidak merasa negara ini milik kita. Anak-anak kita tidak menggunakan narkoba sudah mengisi kemerdekaan kita, tolong kepada anak-anak muda teruskan perjuangan 45”, pesannya.
(Meli/nda)
Diskusi tentang inipost