AMPAR.ID – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia asal Provinsi Jambi tewas dekat lampu merah di Kuala Lumpur saat bekerja menjadi petugas kebersihan di jalan raya.
Pria tersebut diketahui bernama Junaidi, Warga Desa Pematang Pauh, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Informasi yang dikumpulkan media ini, dari rekan kerjanya sesamanya TKI di Malaysia menyebutkan jenazah Junaidi tergeletak di pinggir jalan persimpangan lampu merah, Senin (12/9) sekitar pukul 11.00 siang waktu Malaysia. Dari foto tampak polis Malaysia berada dilokasi tewasnya Junaidi.
“Kami dapat informasi dari rekan satu tempat kerjanya Junaidi datang ke rumah memberikan informasi meninggalnya korban,” kata PJM, yang juga TKI asal Jambi, Selasa (13/9) dini hari kepada ampar.id
Dari cerita rekan Junaidi, kata PJM, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dekat bahu jalan lampu merah (traffic light) Kuala Lumpur.
“Korban ditemukan oleh kepala kerjanya (Bos tempat kerja.red) saat ia melintas di lokasi. Junaidi diduga terkena serangan jantung”, sebutnya.
Lebih jauh, kata PJM, korban pada pagi harinya sebelum berangkat bekerja sempat mengeluhkan sakit.
“pagi sempat ketemu dia ngeluh, kami sarankan berobat ke klinik. Namun setelah itu ia langsung berangkat bekerja dengan jalan kaki dan waktu kerjanya dari pagi hingga pukul 13.00 siang, persis ditemukannya korban merupakan wilayah kerjanya sebagai petugas kebersihan di lampu merah tersebut”, ungkapnya.
Korban, kata Dia, sudah dibawa oleh pihak polis ke hospital (rumah sakit.red) milik pemerintah setempat untuk di autopsi ulang.
“informasi terakhir, korban akan di autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. Namun terkait jenazah apakah akan di pulangkan ke Indonesia ia masih menunggu hasil dari pihak polisi setempat,” tambahnya.
Selain itu, PJM berharap pihak KBRI di Malaysia mendengarkan informasi ini.
“kami tidak punya akses ke situ, biasanya kalau tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga dan pemerintah Indonesia dalam waktu beberapa hari, maka korban akan di makamkan di Malaysia”, tutupnya.
Pihak keluarga di Merangin, Jambi berharap agar jenazah Junaidi di pulangkan ke Jambi, Indonesia. Namun tidak mempunyai biaya karena berasal dari keluarga tidak mampu dan berharap Presiden RI Joko Widodo dan KBRI serta Gubernur Jambi Al Haris bisa membantu.
“Kami tidak punya biaya pemulangan jenazah, kami berharap adek kami bisa di kuburkan di kampung halamannya,” harap Pu’i, Abang korban.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.
(Ampar)
Diskusi tentang inipost