Ampar.id, Jambi -Buntut dari pertiban dan penangkapan pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI) di kecamatan Pelepat kabupaten Bungo, kapolsek Pelepat ditikam dan anggota polsi di dikeroyok dan disandera ratusan warga.
Kapolres Bungo AKBP Tri Saksono membenarkan ada ditangkapnya warga yang diduga pelaku peti yang saat ini sedang di proses di Polres Bungo.
“Benar ada, dua diduga pelaku penambangan peti mas ilegal diamankan di Desa Batu Kerbau, Bungo yang saat ini sedang diperiksa intensif,”kata Kapolres.
Tri Saksono mengatakan, dalam upaya penangkapan, Kapolsek beserta jajaran anggota polisi sempat dihadang ditengah jalan karena tidak terima warganya ditangkap terlibat peti dan akibat penyandraan Kapolsek langsung ditikam warga.
“Saat ini, Kapolsek Pelepat dirawat intensif dirumah sakit Bungo,”katanya Senin, (11/5) dilansir dari laman Viva.
Tri saksono menceritakan, awal kejadian Tim gabungan Polsek Bungo melakukan razia penambangan emas tanpa ilegal (PETI) di desa desa batu kerbau dan saat menindak lanjut informasi tambang peti menggunakan alat berat (Excavator) di aliran sungai Desa Batu Kerbau Kecamatan Pelepat. namun, Sekitar pukul16.00 Wib batal dilaksankan karena kendala hujan dan akses jalan tidak bisa di lalui, akhirnya puluhan anggota polisi kembali ke Polsek tanpa ada hasil.
“Saat minggu, 10 Mei 2020, sekira pukul 10.00 WIB, pihak tim kepolisian terus lanjut ke tempat penambangan peti sebanyak 7 orang Personil ikut kesana demi menangkap diduga para pelaku penambangan. Diduga pelaku yang ditangkap beserta alat berat yang telah di sita dan hendak di bawa oleh polisi. Namun, saat mau kembali ke markas Polsek pelelap sekitar 21.30 WIB mendapat penghadabgan dari ratusan warga desa setempat.”
Selanjutnya, saat penghadangan Kapolsek Pelepat iptu Hendri yang ikut langsung bersama rombongan razia peti, sempat berusaha menenangkan dan menghimbau Massa, bahwa razia yang di lakukan demi menindak lanjut banyaknya beredar berita di media sosial terkait aktipitas peti Menggunakan alat berat di sungai desa Batu Kerbau.
“Kita dapat informasi dari Kapolsek Pelepat, saat dihadang, Kapolseknya meminta agar menyingkir karena mereka mau lewat, namun masyarakat tetap bertahan ditempat,” ungkapnya.
Seterusnya, penghadangan masyarakat diperkirakan mencapai 400 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan saat pihak Kapolsek dan anggotanya terus berupaya untuk membubarkan, warga langsung melakukan pengeroyokan dangan menggunakan Batu,kayu dan senjata tajam tersebut terhadap rombongan yg akan kembali dari melakukan razia PETI ketempat Polsek.
“Akibat pengeroyokan tersebut satu orang anggota polisi yakni Kapolsek Pelepat mengalami luka tusuk di bagian pantat dan kaca mobil samping pecah, akibat pukulan Massa serta 2 orang pelaku lepas melarikan diri serta Barang bukti hilang di ambil massa lagi,”terangnya.
Trisaksono mengatakan, saat dihadapan kerumunan massa yang mengamuk, rombongan yang di keroyok berusaha menyelamatkan diri ke Base Camp PT. PML serta sekaligus melakukan perawatan terhadap anggota yang ditusuk sebanyak satu kali.
“Mendengar informasi tersesebut, kita langsung kerahkan tim gabungan dari Polres Bungo di-backup kodim 0416/ Bute mengunjungi desa tempat penyandraan anggota kepolisian.
Selanjutnya pihak kepolisian akan mengambil langkah-langkah kedepan terkait permasalahan Peti.
Diskusi tentang inipost