Polda Metro Jaya tak menurunkan izin atas aksi massa 1812 yang digelar PA 212 cs di depan Istana Merdeka pada Jumat hari ini. Namun mereka akan tetap menyelenggarakan aksi tersebut.
AMPAR.ID – Polda Metro Jaya menegaskan tak akan menurunkan izin terkait pelaksanaan aksi massa 1812 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (18/12) hari ini. Namun tampaknya tidak turunnya izin ini tidak menyurutkan langkah Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI.
Dilaporkan Suara, aksi 1812 ini tetap dijadwalkan sekitar pukul 13.00 WIB atau sekitar setelah pelaksanaan salat Jumat. Dalam poster publikasi itu pula disampaikan 4 tuntutan yang akan disuarakan massa, apa saja?
Yang pertama adalah tuntutan untuk mengusut tuntas pembunuhan enam syuhada. Diketahui 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) meregang nyawa akibat diterjang timah panas oleh polisi pada Senin (7/12) dini hari lalu, menjadikannya kasus bentrok yang sampai saat ini belum tuntas karena berlawanannya kesaksian dan kronologi yang disampaikan kedua belah pihak.
Kemudian tuntutan kedua adalah membebaskan Habib Rizieq Syihab tanpa syarat. Sang Imam Besar FPI memang saat ini ditahan oleh Polda Metro Jaya terkait dengan status tersangkanya dalam kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat pada pertengahan November 2020.
Lalu tuntutan selanjutnya adalah setop kriminalisasi ulama. Sedangkan tuntutan terakhir adalah setop diskriminasi ulama.
Dalam poster yang sama juga ditulis pesan Rizieq yang tampaknya dimaksudkan membakar semangat massa. “Jika saya dipenjara atau dibunuh, lanjutkan perjuangan,” demikian pesan Rizieq yang dituliskan di poster tersebut.
Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengklaim pihaknya tidak memberikan Surat Tanda Terima Pemberitahuan alias STTP terkait aksi 1218 ini. Sebab aksi 1218 tentu dapat memicu keramaian massa yang harus sangat dibatasi selama pandemi COVID-19.
Kendati demikian, Fadil memastikan pihaknya akan menempuh langkah humanis jika simpatisan Rizieq itu tetap melakukan aksi unjuk rasa. “Kalaupun ada aksi, kami akan melaksanakan operasi kemanusiaan,” beber Fadil, Kamis (16/12).
“Itu akan kami laksanakan dalam bentuk operasi kemanusiaan. Akan kami laksanakan 3T, sehingga kerumunan bisa dikendalikan,” imbuh Fadil. Hal ini demi mencegah timbulnya klaster baru seperti kerumunan massa simpatisan Rizieq lain di Petamburan atau Tebet misalnya.
Sumber: WowKeren.com
Diskusi tentang inipost