AMPAR.ID – Islam sebagai kepercayaan sangat mementingkan amal. Bahkan, zakat atau sedekah yang tercakup di dalamnya, menjadi satu dari lima rukun Islam yang ada.
Pandangan Islam menyangkut amal lewat zakat atau sedekah adalah untuk memastikan ada pembagian kekayaan antara si kaya dan si miskin.
Sehingga, konsentrasi kekayaan tidak terpusat di satu pihak. Konsep ini, juga memastikan agar orang kurang mampu tidak menderita karena harus mengalami kondisi sulit.
Dalam Islam, dikenal juga istilah sedekah jariyah yang berarti amal yang terjadi terus-menerus. Bahkan, kebaikan dari perbuatan tertentu itu bisa memberi pahala yang berkelanjutan bagi yang berbuat, meski dirinya telah meninggal.
Perlu menjadi catatan, tindakan kecil dari amal juga bisa dihitung serupa. Salah satunya yang paling ringan adalah senyuman. Nabi Muhammad SAW bersabda “Senyummu terhadap saudaramu adalah sedekah” (HR. At-tirmidzi).
Rasulullah juga sempat berkata, ketika seseorang meninggal, perbuatannya berakhir kecuali tiga hal: sedekah jariyah (amal tanpa henti); ilmu yang bermanfaat, atau doa anak shaleh/shalehah untuknya (untuk almarhum). (Muslim 4005).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631)
Yang dimaksud dalam hadits adalah tiga amalan yang tidak terputus pahalanya:
Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.
Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.
Sumber https://rumaysho.com/14488-7-amal-jariyah.html
Merujuk pada sabda Rasulullah itu, berikut adalah beberapa tindakan yang dapat membantu kita mendapatkan sedekah jariyah, dikutip dari About Islam, Kamis (8/4/2021).
1. Tanam pohon. Setiap kali seseorang mendapat manfaat dari pohon dengan duduk di tempat teduh atau dengan memakan buahnya, kita akan menerima pahala karenanya.
2. Membantu (melalui keuangan atau fisik) dalam membangun masjid atau panti asuhan.
3. Membayar pendidikan pelajar atau memberikan pendidikan gratis
4. Bantu seseorang mempelajari doa atau mengirimi mereka doa/surah untuk dibaca. Kita bahkan bisat mendistribusikan salinan Alquran atau doa kepada orang-orang. Setiap kali mereka membaca doa/surah, tindakan itu akan menjadi sedekah jariyah untuk kita.
5. Membesarkan seorang yatim piatu. Kita dapat mensponsori sebagian kebutuhannya dengan meminjamkan dukungan keuangan atau meningkatkannya.
6. Mengadakan sumur. Tujuannya, agar setiap orang yang mengambil air untuk minum dari sumur, bisa memberikan pahala bagi kita dari Allah SWT.
7. Menyumbangkan kursi roda atau beberapa peralatan lain ke rumah sakit atau membantu membangun rumah sakit untuk orang miskin dan yang membutuhkan. Setiap kali rumah sakit atau peralatan digunakan, Anda akan menerima hadiah.
Tindakan-tindakan tersebut memang tidak memerlukan banyak usaha. Namun, siapa sangka, manfaat yang akan mereka peroleh tidak terbatas.
Ketika orang, hewan atau pada dasarnya siapa pun yang akan mendapat manfaat dari tindakan ini setelah kita mati, pahala akan terus terkumpul dari perbuatan baik yang dilakukan ketika masih hidup. Demikian pula, seseorang dapat berkontribusi dengan uang dan mencari nafkah bagi banyak orang. Semakin banyak kita rela menghabiskan kebaikan di jalan Allah SWT, semakin banyak berkah yang dianugerahkan kepada kita oleh-Nya.
Sumber: Republika.co.id
Diskusi tentang inipost