AMPAR.ID, TANJABTIM – Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak di RT 02, RW 01, Desa Trimulyo Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) kondisinya sangat memprihatinkan.
Lihat saja, dari foto terlihat dinding luarnya lusuh dan lantai yang rapuh dengan kayu-kayu yang mulai keropos.
Sejumlah warga mengungkapkan, Pustu tersebut dibangun hampir belasan tahun di atas tanah milik desa yang merelakan tanahnya dipakai untuk kepentingan umum.
Saat itu warga berharap, pembangunan Pustu akan memberi pelayan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat setempat. Pasalnya, desa Tri mulya cukup jauh dari Puskesmas. Ditambah dengan kondisi jalan yang rusak apalagi saat musim hujan.
Faktanya warga untuk bisa mencapai Puskesmas rawat inap cukup memakan waktu, apalagi untuk pasien gawat dalurat seperti melahirkan, dikarnakan berada di SK 16 kelurahan Bandar Jaya.
“Dulu pernah ada bidan yang tinggal di Pustu, namun tidak bertahan lama semenjak bangunan rapuh. Setelah itu, kosong sampai sekarang. Kalaupun ada pelayanan, sekarang bidan melayani dari rumah ke rumah untuk menghindari hal tidak diinginkan seperti bangunan roboh dan bisa menimpah bidan dan warga yang melahirkan di pustu”, ungkap Junaidi(39) warga Desa Trimulya.
Tidak kalah memprihatinkan, Kata Dia, di dalam Pustu sama sekali tidak ada barang-barang yang menunjukkan bangunan itu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Tembok atap dan lantai begitu rapuh, Warga pun sangat berharap Pustu ‘dihidupkan’.
Terpisah Bambang Handayani, Kepala Desa (Kades) Trimulya mengatakan, sudah berkali-kali menyampaikan hal tersebut dikesempatan musrenbang Desa dan musrenbang tingkat kecamatan.
“Ditambah lagi beberapa tahun ini kita baru saja mengalami pandemi jadi anggaran belum cukup untuk pembangunan. Tapi penuh harapan kami kepada pemerintahan kabupaten tanjabtimur agar segera dapat memperbaikin pustu kami”, uajrnya. (Gun)
Diskusi tentang inipost