(Foto Ilustrasi)
AMPAR.ID – Sedekah merupakan salah satu amalan terbaik yang bisa membuka pintu rezeki.
Namun yang terjadi terkadang kita masih banyak pertimbangan untuk melakukan sedekah. Sementara untuk belanja tak pernah dipikir berapapun langsung dibayar.
Saat kita dihadapkan dengan kotak amal, masih banyak berfikir. Berapa uang yang akan disedekahkan. Padahal di dalam dompetnya banyak lembaran Rp50.000 tapi yang dimasukkan ke kotak amal hanya Rp10.000.
Mengeluarkan sedekah Rp10 ribu di kotak amal masjid, sudah dianggap terlalu besar. Sementara belanja di supermarket habis Rp1 juta tak masalah.
Seharusnya saat memberi sedekah jangan dibarengi ragu-ragu. Sudah ada jaminan dari Allah SWT, setiap pemberian sedekah akan dibalas berkali-kali lipat.
Bukankah Allah SWT selalu memberikan lebih dari yang kita inginkan. Untuk itu tunjukkan kemampuan kita sebenarnya dalam memberi sedekah.
Jangan sekali-kali merasa sedekah Rp10 ribu di kotak amal masjid terlalu besar, karena bakal menghilangkan niat ibadahnya dan tak dapat pahala.
Dikutip Ampar.id dari Zona Priangan, berikut ada cerita inspiratif, bagaimana layaknya kita memberi sedekah secara ikhlas tanpa banyak pertimbangan.
Suatu ketika mobil pengangkut beras tiba di sebuah toko. Orang-orang pun datang berebut untuk membelinya. Terjadilah antrian panjang.
Tibalah giliran seorang wanita tua miskin, dengan tangan gemetar ia menyodorkan gelas plastik yang dibawanya kepada si penjual beras.
Wanita tua itu berkata: “Aku tidak mampu membeli berasmu, sudikah engkau bersedekah untukku dengan segelas beras saja?”
Dengan suara keras, penjual beras berkata: “Tidak, aku tidak bisa memberimu dengan segelas beras!”
Tetapi kemudian penjual beras itu menyuruh pembantunya untuk membawa sekarung beras dan mengantarkannya ke rumah wanita tua itu.
Wanita tua tersebut menerima-nya dengan mata berkaca-kaca karena tidak percaya apa yang telah terjadi.
Air mata bahagia mengalir deras di pipi keriputnya. Dia pun berdoa agar pedagang beras semakin dilancarkan rezekinya.
Seorang pembeli yang tadinya antri di belakang wanita tua jadi agak heran terhadap perilaku pedagang beras.
“Pak, bukankah yang diminta wanita tua itu hanya segelas beras, mengapa bapak memberinya sekarung beras?” tanya seroang pembeli.
Dengan lembut, penjual beras berkata: “Itu karena dia meminta sesuai dengan KEBUTUHANNYA, sedangkan aku memberi sesuai KEMAMPUANKU.”
“Aku melakukan itu karena begitu pula yang Allah SWT lakukan kepadaku selama ini. Setiap kali aku MEMINTA kepadaNYA apa yang kuinginkan, Allah SWT selalu MEMBERIKU berdasarkan KUASA-NYA.”
“Dan pemberian-NYA bukan hanya sekadar cukup, melainkan SELALU LEBIH dari cukup. Allah SWT memberi apa yang aku BUTUHKAN, LEBIH dari sekadar apa yang aku INGINKAN.”***
(*/Datut Rakash)
Diskusi tentang inipost