AMPAR.ID, JAMBI – Pekik suara persatuan perjuangan menggema dalam pembukaan Kongres V Serikat Petani Indonesia (SPI).
Bertempat di Asrama Haji Kota Jambi pada Selasa, 22 Juli 2025, pembukaan ini menjadi penanda dimulainya forum permusyawaratan tertinggi SPI.
Pembukaan dihadiri oleh ribuan petani SPI dari 29 provinsi yang ada di Indonesia serta sejumlah tokoh nasional yang mendukung perjuangan petani. Kongres secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Koperasi Republik Indonesia, Ferry Juliantono. Turut hadir dalam pembukaan antara lain Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani; Tenaga Ahli Menteri Bidang Peningkatan Produksi Pertanian Kementerian Pertanian, Hasil Sembiring; Staf Ahli Menteri Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya Kementerian Lingkungan Hidup, Noer Adi Wardojo; Staf Ahli Menteri Hubungan Antar Lembaga Kementerian Kehutanan, Fahrizal Fitri, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal; Direktur Walhi, Zanzi Suhadi; serta perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).
Ketua Panitia Pelaksana Kongres, Ali Fahmi memberikan laporannya terkait pelaksanaan Kongres V SPI ini. Persiapan menuju Kongres sudah sangat panjang, dimulai dari pelaksanaan musyawarah di tiap tingkatan organisasi SPI; basis, cabang, dan wilayah. “Jadi sebelum kongres ini kita wajib untuk melakukan musyawarah di tiap tingkatan mulai dari basis, cabang, dan wilayah sebagai persyaratan untuk berpartisipasi dalam kongres,” ujarnya.
Zanzi Suhadi dalam sambutannya menegaskan perlunya keadilan sebelum bicara tentang kelestarian. “Tidak ada kelestarian di muka bumi ini kalau tidak ada keadilan, karena keadilanlah yang akan mensejahterakan seluruh masyarakat di bumi ini,” ujarnya.
Direktur Walhi tersebut juga manyampaikan selamat atas komitmen yang terjalin hingga sekarang di SPI. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika petani sudah bisa mengorganisir diri,” tegasnya.
Sementara itu, Said Iqbal selaku Presiden Partai Buruh menyampaikan seruannya terkait persatuan kelas pekerja. Menurutnya, welfare state (negara kesejahteraan) akan tercapai jika kelas pekerja bersatu. Dengan tiga prinsip, yaitu kesetaraan kesempatan, redistribusi kekayaan, dan tanggung jawab publik. “Anda boleh kaya, tapi jangan miskinkan yang lain!” serunya.
“Semoga Kongres V SPI ini bida mewujudkan cita-cita kita bersama untuk kesejahteraan, caranya yaitu satu: besarkan Partai Buruh dan mari kita menangkan bersama-sama di Pemilu mendatang,” pungkasnya.
Abdullah Sani selaku Wakil Gubernur Jambi dalam sambutannya menyoroti sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah di Jambi. “Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong transformasi pertanian dari yang bersifat ekstensif menuju pertanian yang berkelanjutan, adil, dan berdaulat,” tegasnya.
Wakil Gubernur Jambi tersebut juga menyampaikan harapannya agar petani dapat berdiri tegak tidak hanya di sawah atau ladangnya, tetapi juga dalam ruang-ruang pengambilan keputusan. “Untuk itu saya berharap kongres ini tidak hanya menghasilkan keputusan organisasi, tetapi juga melahirkan gagasan baru, strategi baru, dan semangat baru untuk memperkuat kedaulatan petani Indonesia,” pungkasnya.
Henry Saragih selaku Ketua Umum SPI, dalam pidatonya menyampaikan kilas balik sejarah SPI yang selama 27 tahun berdiri terhitung sejak dideklarasikan, sudah mendapatkan capaian-capaian penting, baik di tingkat nasional maupun global. Dalam 10 tahun terakhir, SPI telah berhasil memperluas organisasi hingga saat ini sudah ada di 29 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. tidka hanya itu, SPI juga berhasil mempertahankan dan memperjuangan tanah seluas 600 ribu hektare, membangun Kawasan Daulat Pangan dan kampung reforma agraria, mengembangkan pertanian agroekologi, kebijakan reforma agraria serta pembaruan agraria menjadi peraturan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pada tingkat global, SPI telah berhasil mendorong lahirnya UNDROP (Deklarasi PBB tentnag Hak Asasi Petani dan Orang yang Bekerja di Pedesaan). Sebagai organisasi massa perjuangan, SPI juga senantiasa menjadi garda terdepan untuk mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak kepada kesejahteraan rakyat, seperti Undang Undang Cipta Kerja. Dalam hal politik, SPI sukses membangun partai politik bersama dengan kekuatan buruh.
Sejalan dengan hal itu, Kongres V SPI ini menjadi momentum untuk meneguhkan perjuangan SPI dengan persatuan ekonomi dan politik kerakyatan, seuai dengan tema kongres “Menggalang Persatuan Politik dan Ekonomi Kerakyatan untuk Memperjuangkan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan Menuju Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
Solidaritas internasional turut disampaikan oleh Koordinator La Via Campesina, Morgan Ody. “Sejak awal La Via Campesina berdiri, SPI telah memainkan peran kunci dalam gerakan petani internasional. Kami sangat berterima kasih kepada SPI atas komitmen terhadap internasionalisme kaum tani dan upaya untuk mengubah dunia agar tidak ada lagi ada kelaparan dan setiap orang dapat hidup bermartabat. Kita akan terus berjuang bersama menuju masyarakat yang adil, dimana petani mendapatkan bagian yang layak dari dunia ini,” pungkasnya
Ferry Juliantono dalam kesempatan ini, menyampaikan pidatonya terkait Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang baru saja diresmikan kemarin (21/07/2025). Sejalan dengan itu, Ferry menyampaikan harapannya agar Koperasi Petani SPI yang sudah ada bisa berjalan berdampingan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini, dengan tujuan terbentuknya persatuan ekonomi kerakyatan.
“Dengan gerakan bersama kita untuk membangun persatuan ekonomi, dan insyaAllah akan kita buat persatuan politik ke depannya. Untuk hari tani ke depannya, kita bisa buat kerja sama antara buruh, petani, dan koperasi. Koperasi desa merah putih ini juga sudah dibuat sebagai proyek strategis nasional, jadi tidak hanya soal revisi UU Koperasi, tetapi juga UU Sistem Perkoperasian sebagai sokoguru perekonomian di Indonesia,” ujarnya.
“Mudah-mudahan Kongres kelima SPI ini bisa merumuskan persatuan ekonomi kita, setelah itu sama-sama kita mewujudkan persatuan politik,” tambahnya.
Kongres V SPI ini akan berlangsung hingga 25 Juli dan mencakup berbagai agenda strategis seperti Musyawarah Petani Perempuan; Musyawarah Pemuda Tani; Musyawarah Koperasi Petani Indonesia; sidang permusyawaratan organisasi SPI; dan Pertemuan Petani Transmigran yang akan dilaksankan pada 25 Juli mendatang sebagai penutup rangkaian kongres. (Red)
Diskusi tentang inipost