AMPAR.ID, JAMBI – Gubernur Jambi, Al Haris, mengevaluasi Penjabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama sekelas Eselon II yang menduduki posisi Kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah (Lingkup) Provinsi Jambi.
Haris memastikan ada 15 kepala OPD di evaluasi pada Agustus 2022 ini.
Selama ini, diketahui Al Haris belum sepenuhnya merombak kabinet jambi Mantap kerena terkendala aturan atau regulasi yang tidak boleh mengganti pejabat di bawah 5 tahun masa jabatan.
15 OPD itu tidak sebutkan satu-persatu, namun dipastikan para eselon II disana ketar-ketir, Al Haris sudah bulat memastikan saat ini ia telah membentuk tim evakuasi.
“Saya sudah membentuk tim evaluasi dan sudah bekerja pak sekda dan tim untuk melihat apakah mereka kayak atau tidak”, kata Al Haris, diwancarai media ini, Rabu (20/7) kemarin malam, di gedung DPRD Provinsi Jambi.
Secara tegas, Gubernur Jambi mengatakan nantinya kepala OPD itu bisa saja di Nonjob apalagi kinerjanya buruk.
“kan ada 3 pilihan itu turun jabatan, tidak lagi menjabat, mereka masih bagus itu boleh diperpanjang”, begitu Haris menjawab dengan penuh leluasa.
Diketahui, Al Haris sangat menanti realisasi kerja para kepala OPD untuk membantunya dalam mewujudkan visi Jambi Mantap.
Warning Kepala OPD Soal Dumisake Mandek
Sebelumnya, Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan para kepala OPD belum memahami jurknis dan pelaksanaan program dua miliar satu kecematan (Dumisake), prorgam unggulan Jambi Mantap belum juga berjalan sepenuhnya di APBD murni 2022.
“Kadis nya belum mengerti tidak memahami, anak buah nya juga belum memahami. (sampai Agustus-Red), siap-siap evaluasi. Kita lihat nanti apakah dia masih pantas disitu, apakah demosi atau kadis nya kita lantik jadi fungsional,” tegasnya kepada awak media usai memimpin apel disiplin ASN, Senin (20/6) pagi itu.
Tujuan program tersebut, kata Al Haris, merupakan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk mengintervensi kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran.
“Seperti misalnya, program beasiswa, bantuan UMKM Milenial sampai dengan ada bedah rumah,” jelasnya.
Konndisi saat ini sampai bulan Juni 2022, Al Haris berucap, program Dumisake sudah berjalan sebagian.
“Sebagian jalan seperti internet masuk desa, sebagian tidak, yang belum menunggu di APBD Perubahan nanti. Ini yang saya kesal kan, karena ini untuk umat,” tutupnya.
(Jp)





















Diskusi tentang inipost