AMPAR.ID, Batanghari – Langkanya Gas Elpiji subsidi 3 Kg di Kabupaten Batanghari menjadi persoalan yang berlarut-larut di tengah masyarakat apalagi ditengah pandemi COVID-19.
Belum lama ini Pemerintah setempat mendatangi Pertamina Jambi mempertanyakan kuota gas Elpiji subsidi untuk kabupaten Batanghari.
“Untuk kuota tahun 2020, kita melebihi hingga 3 persen berdasarkan keterangan dari pihak Pertamina. Tapi kenyataannya terjadi kelangkaan, permasalahannya tidak kita ketahui disebabkan apa,” katanya saat dikonfirmasi Ampar.id, Senin, (11/1/2021).
Lanjut Feriyanto, jika memang ada pihak pangkalan Gas Subsidi bermain, menjual ke pengecer, serta menimbun maka Disperindagkop siap terima pengaduan.
“Kita sifatnya menunggu laporan secara resmi dari masyarakat, bisa melalui Kepala Desa atau Lurah baru bisa kita rapatkan dengan pihak terkait, dan dapat kita tindaklanjuti untuk penghentian usaha pangkalan Gas mereka,” jelasnya.
“Pangkalan nakal seperti menjual harga diatas harga HET dari Pertamina sebesar Rp. 18.000,” sambungnya.
Feriyanto ingin memprogramkan kartu konsumen, agar dapat mengontrol penjualan Gas Subsidi diwilayah Kabupaten Batanghari.
“Akan kita pelajari penggunaan kartu konsumen, seperti wilayah Kota Madya Jambi yang telah melaksanakan hal tersebut,” tutupnya.
(Dewan Ricardi/Edit: Juanda)
Diskusi tentang inipost