AMPAR.ID, BUNGO – Panen Bawang Merah dan Tanam Perdana Gambas di Kelompok Tani Batu Ampar, Desa Bukit Telago, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo (Kegiatan Family Farming/Pertanian Keluarga) dalam rangka pengentasan daerah rawan pangan berlangsung sukses. Rabu (09/06/2021)
Panen tersebut di hadiri langsung Kepala Pusat (Kapus) ketersediaan dan kerawanan pangan BKP Kementan RI, Dr Andriko, didampingi Kadis ketahanan pangan ( Dishanpan) provinsi Jambi Amir Hasbi, dan sekretaris Ketehanan Pangan Arsad.
Selain itu, hadir juga asisten perekonomi dan pembangunan Setda Provinsi Jambi Agus Sunaryo, dan pejabat terkait Pemkab kabupaten Bungo.
Kapus Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan RI, Dr Andriko, menjelsakan Ketahanan pangan di Insonesia tidak boleh terganggu. Karena Sesuai amanah UU 18 Tahun 2012 bahwa tidak boleh ada satu orang penduuduk Indonesia ini yang tidak terpenuhi pangannya.
“Artinya tidak boleh penduduk kita yang lapar. Kegiatan PDRP/PK di kelompok Batu Ampar harus terus bergulir dan berkesinabungn dengan luasan dan produksi yang bertambah”, jelasnya dari lokasi panen
Kapus juga menyambut baik kegiatan pengembangan Bawang Merah di Desa Bukit Telago. “karena sesuai dengan di titik Desa ini bisa di kembangkan Komoditi Bawang Merah, Produksi yang di peroleh 12 Ton/Ha. Produksi ini sangat lur biasa Karena umumnya produksi hanya 9 – 10 Ton/Ha”, Ucapnya
Sementara itu, Asisten Perekenomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Agus Sunaryo, mengucapkan terimakasih atas kehadiran Dr Andriko Kapus Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP Kementan RI di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Bungo.
“Kedepan pada daerah-daerah yang rentan rawan pangan khususnya di Kabupaten Bungo perlu di programkan secara terpadu sesuai dengan kewenangan masing-masing. Sehingga daerah rentan rawan pangan tersebut bisa meningkat menjadi daerah Tahan Pangan”, jelasnya
Bupati Bungo yang di wakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bungo, menyampaikan dalam rangka pengentasan daerah rawan pangan di Kabupaten Bungo perlu dilaksanakan secara bersama-sama baik dari pusat provinsi maupun kabupaten setempat.
“Salah satu upaya dalam pengentasan daerah rawan pangan adalah pengoptimalan dan pemberdayaan keluarga petani untuk meningkatkan ketersediaan pangan perbaikan gizi sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kegiatan family farming atau pertanian keluarga”, kata Dia
Terpisah, Ketua Kelompok Batu Ampar Desa Bukit Telago Yudianto, mengatakan dalam Budidaya Bawang Merah tadinya di anggap sangat penuh tantangan baik dari segi teknis Budiday dan kesesuaina Agroklimat.
“Karena pada umumnya Bawang Merah tumbuh di daerah Dataran Tinggi. termasuk tantangan lain dari masyarakat itu sendiri. Seperti mempertanyakan apakah penanaman Bawang Merah nantinya akan bisa berhasil? Ternyata hari ini terjawab, Bahwa Tumbuhnya Bagus Produksinya Tinggi. Artinya tidak ada kendala atau tantangan yang prinsif”, Kata Yudianto
Program Pengembangan Bawang Merah ini seluas 0,5 Ha dan berkembang secara Swakelola seluas 0,5 Ha dengan hasil Produksi 12 Ton/Ha.
“Dengan program ini para petani kami sangat terbantu terutama dri segi Modal, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tebukti hasilnya luar biasa. Sedangkan Kacang Panjang bisa mencapai produksi 20 – 25Ton/Ha”, tutupnya.
(*/Juanda)
Diskusi tentang inipost