AMPAR.ID, Sarolangun – Seleksi Terbuka Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di Sarolangun terus menuai protes dari beberapa peserta yang mengikuti lelang.
Menurut salah satu peserta yang mewakili beberapa peserta yang lain yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jika proses lelang jabatan Pemkab Sarolangun diduga hanya sebatas prosedur formalitas yang dilakukan agar tidak terlalu nampak pengkondisian pejabat – pejabat yang akan menempati posisi untuk beberapa OPD.
” Kami menilai dan menduga jika pemenang lelang untuk jabatan beberapa OPD sudah ada orangnya,” ucapnya.
Indikasi adanya pengkondisian tersebut terlihat jelas dengan diperpanjangnya masa pendaftaran dan perubahan syarat untuk kualifikasi pendidikan oleh Panitia Seleksi (Pansel) dengan alasan yang tidak logis dan tidak masuk akal, karena ada jabatan untuk OPD kekurangan kuota.
” Jika memang ada jabatan di beberapa OPD kekurangan kuota peserta, semestinya hanya OPD tersebut yang dilakukan perubahan dan perpanjangan masa pendaftaran, tidak mestinya merubah seluruh OPD yang pesertanya sudah lengkap bahkan overload,” ungkapnya.
Masih dikatakannya, melihat semua ini tentu adanya yang mengakomodir orang – orang tertentu yang secara persyaratan pendidikan tidak memenuhi syarat dan tidak layak, namun dipaksakan dengan perubahan syarat pendidikan.
” Tentu ini melemahkan semangat juang untuk bertarung secara objektif berdasarkan kemampuan akademis dan kompetensi. Tidak ada perubahan yang signifikan terhadap lelang jabatan kalau kita tidak di persiapkan sebagai pemenang mending tidak usah berpartisipasi karena akan membuang waktu,tenaga dan uang. Pertarungan cuma untuk mencari yang kalah, karena pemenang sudah tersedia,” tutupnya.
(Fdn)
Diskusi tentang inipost