AMPAR.ID, JAMBI – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Dapil Batanghari-Muaro Jambi Abunyani memutuskan untuk Walk Out (Keluar) dari hearing bersama Dinas PUPR Provinsi Jambi di ruang Rapat Badan Anggaran (Banggar) baru Kamis (15/7/2022).
Abunyani pun merasa kesal, karena penjelasan dari konsultan terkait analisa penentuan lokasi rencana pembangunan stadion, yakni di Pijoan, Pondok Meja dan di Sungai Gelam.”Yang dianalisa itu ada empat, aspek legal, teknis, lingkungan dan aspek sosial,?” katanya setelah keluar dari rapat.
Menurut Abunyani, presentasenya hanya beberapa halaman. Namun yang Ia sesalkan dengan anggaran cukup besar tampa ada aspek budaya dan aspek ekonomi.”Kenapa aspek budaya itu penting,? karena Jambi ini adalah daerah adat. Kenapa ekonomi penting, Ngapain kita bangun gedung yang gede-gede mengeluarkan dana puluhan miliar bahkan ratusan miliar, namun tidak ada analisa ekonomi nya,” ujarnya.
Kalau masalah membuat icon, lalu perekonomian masyarakat dari hari ke hari susah, infrastruktur jalan pun rusak itu ngapain.”Kedua, saya juga menanyakan aspek hukum legal nya masalah lokasi di Pijoan, yang mana status studi nya belum clear, konsultan menjelaskan masih dalam proses. Nah kok lagi di proses tapi di analisa gitu lho,” terangnya.
Padahal menurut Permendagri nomor 21 tahun 2011 pasal 57, atau PP nomor 12 tahun 2019 pasal 92. Untuk pekerjaan fisik intinya lokasi nya harus jelas clear end clear.”Sedangkan ini sudah dalam proses menggunakan anggaran, kenapa tidak di selesaikan dulu masalah lokasi,” tegasnya.
Untuk itu Anggota DPRD ini menilai penjelasan dari pihak konsultan sangat normatif hanya menyampaikan hal hal yang bias saja dan tidak ada hal yang membuat tertarik.”Karena penjelasan yang tidak kongkret, jadi saya Walk Out, ngapain, kalau mau presentase harus benar benar membawa data yang lengkap, jangan sepotong potong, karena ini menggunakan uang rakyat,” ungkapnya.
Selain itu, terkait rencana pembangunan stadion ini pula belum adanya dukungan minimal dari PSI. Apakah tiga lokasi itu layak atau tidak.”Contoh di Sungai Gelam ,pada pembangunan GOR ini dibutuhkan infrastruktur dan air bersih, ini syarat mutlak. Kenapa kok membangun gedung nya dulu, yang lain belum ada, ujung ujungnya pembangunan sia-sia,” jelasnya.(Adv)
Diskusi tentang inipost