AMPAR.ID, JAMBI – Pengamat politik Jambi Dr. Pahrudin HM, M.A. menilai, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024 berpeluang 3 kandidat. Sementara, saat ini gambarannya baru ada 2 kandidat.
Dr. Pahrudin HM, M.A menyebut, kandidat Bakal Calon Gubernur (Bacagub) ini, sebagai publik, rakyat dan pemilih, berharap punya cukup banyak pilihan.
Kata dia, dalam menentukan pilihan politik di Pemilu termasuk Pilkada, kalau pilihannya terbatas, itu cukup dikhawatirkan tidak mengakomodir kepentingan masyarakat.
“Idealnya minimal dua pasang. Syukur-syukur ada tiga pasang. Balik lagi soal alternatif pilihan, ya mungkin tidak terakomodasi di satu atau dua pimilihan yang ada. Mungkin kalau ada yang ketiga, bisa ada di situ,” kata Dosen lulusan S2 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan S3 Fisip Universitas Airlangga Surabaya ini.
Pahrudin menyebut, 3 pasang calon, itu dapat memimalisir potensi golput atau tidak memilih. Tapi kalau pilihannya hanya 2, tidak terakomodasi dengan kandidat yang sudah ada.
“Di Pilgub Jambi memang yang paling gencar itu ada dua kandidat. Al Haris sebagai Petahana dan Romi sebagai penantang yang tanpa malu-malu menyatakan maju. Kalau yang lain seperti Sy Fasha atau Cek Endra belum ada keberanian untuk mendikler apakah maju atau tidak,” sebutnya.
Pahrudin menyampaikan, saat ini yang terlihat hanya Al Haris dan Romi. Soal kalau ada calon ketiga, seperti Safrial-Havidz Aima, ia menegaskan bahwa perlu diapresiasi.
“Meskipun peluangnya kecil. Karena ada potensi Al Haris sebagai Petahana akan borong partai. Itu artinya, kesempatan untuk calon kedua, apalagi calon ketiga untuk diusung partai politik rasanya sulit, apalagi untuk calon ketiga,” tegasnya melansir jambiseru.com
“Intinya memang kalau calon ketiga itu harus betul-betul lebih gencar melobi partai, untuk bisa diusung partai politik yang ada,” tambahnya.
Di sisi lain, Pahrudin mengatakan, untuk partai-partai yang katakanlah sebelumnya ‘berseberangan’ dengan Petahana, saat ini sudah kelihatan mesra. Seperti, Gerindra, PDIP dan Golkar.
“Saya pikir akan lebih berat berarti. Tinggal lihat konsistensi PKB, PKS, apakah tetap dalam gerbong (Haris-Sani, red) 2020 atau membentuk gerbong baru,” ujarnya.
“Apalagi Partai PPP yang sudah mendukung Petahana dan kursinya termasuk besar di Provinsi. Soal partai ini yang harus dioptimalkan oleh calon kedua, apalagi calon ketiga,” tutupnya.
(Min-01)
Diskusi tentang inipost