AMPAR.ID, SAROLANGUN - Dalam rangka memberikan edukasi kepada remaja agar dapat memahami dan menjaga kesehatan reproduksi remaja, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja, di Aula Kantor Disdikbud, Rabu (13/12/2023) pagi. Kegiatan ini dibuka langsung Pj Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, di dampingi Ketua TP PPK Ny.Rr Indah Dewi Bachril, Kepala DPPKB Linda Novita Hirawati, serta dihadiri ibu PKK dan yang menjadi peserta sosialisasi siswi sekolah di Sarolangun. Pj Bupati Bachril Bakri dalam sambutannya mengatakan, jika kegiatan ini sangat berguna untuk mengajak remaja seperti siswi sekolah untuk lebih peduli terhadap kesehataan fisiknya dengan menerapkan pola hidup sehat dan makan makanan dengan gizi seimbang, karena ini mempengaruhi kesehatan organ-organ reproduksi remaja. " Selain memberikan pemahaman terkait pentingnya kesehatan reproduksi, juga sebagai bentuk memberikan edukasi pencegahan pernikahan dini," katanya. <!--nextpage--> Permasalahan kesehatan reproduksi remaja telah mendapatkan perhatian banyak pihak, karena saat ini sudah terjadi pergeseran norma dalam lingkungan masyarakat, khususnya remaja. " Hal ini dipengaruhi oleh pergaulan yang semakin luas dan bebas ditunjang dengan sarana media komunikasi dan teknologi yang kian maju yang berdampak pada pengetahuan dan sumber informasi remaja yang sulit dikontrol," ucap Bachril Bakri. Sementara Ketua TP PKK Sarolangun Ny.Rr.Indah Dewi Bachril dalam kesempatan tersebut mejelaskan terkait kesehatan reproduksi, dimana saat menginjak usia remaja akan timbul perubahan-perubahan secara fisik maupun psikologis. <!--nextpage--> " Perubahan itu terjadi pada umur 9 sampai 19 tahun, yang termasuk perubahan fisik, baik yang bisa dilihat dari luar (eksternal) maupun yang tidak kelihatan (internal). Akan ada perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku," jelasnya. Sedangkan Kepala DPPKB Sarolangun,Linda Novita Hirawati sebelumnya dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini menyasar siswa sekolah SMA, guna memberi pemahaman terkait pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja. <!--nextpage--> " Sesuai dengan tema kita, " Mewujudkan Generasi Emas 2045 Bebas Stunting," singkatnya. (Fdn/jp)
Diskusi tentang inipost