AMPAR.ID, JAMBI – Makanan penyebab BAB berdarah perlu dibatasi bahkan dihindari konsumsinya, terlebih jika Anda menderita kondisi tertentu.
Hal ini karena beberapa jenis makanan tersebut bisa mengiritasi saluran pencernaan sehingga mengakibatkan buang air besar berdarah.
BAB berdarah ditandai dengan adanya darah pada tinja dengan berbagai warna, mulai dari merah terang, merah tua atau coklat, hingga hitam. BAB berdarah bisa terjadi karena beberapa kondisi, seperti wasir, fisura ani, penyakit radang usus, penyakit divertikular, tukak lambung, dan kanker kolorektal.
Selain itu, BAB berdarah juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan penyebab BAB berdarah, salah satunya adalah makanan pedas.
Makanan Penyebab BAB Berdarah
Makanan yang kita konsumsi akan berpengaruh terhadap tinja yang dikeluarkan, termasuk tekstur dan warnanya. Oleh karena itu, mengenali makanan penyebab BAB berdarah begitu penting, apalagi jika Anda menderita kondisi medis tertentu.
Beberapa makanan penyebab BAB berdarah adalah:
1. Makanan pedas
Makanan pedas yang mengandung cabai bisa menjadi makanan penyebab BAB berdarah jika Anda mengonsumsinya secara berlebih. Ini karena kandungan capsaicin yang ada di dalam cabai bisa mengiritasi lambung dan usus, sehingga memicu terjadinya pendarahan ringan. Dampaknya, BAB berdarah pun tidak terhindarkan.
Selain oleh pendarahan rektal, BAB berdarah akibat konsumsi makanan pedas juga bisa terjadi ketika diare.
2. Daging yang terkontaminasi
Infeksi bakteri pada saluran cerna bisa mengakibatkan Anda mengalami BAB berdarah yang disertai dengan keluhan mual dan muntah. Infeksi bakteri pada saluran cerna bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya akibat mengonsumsi daging merah dan daging ayam yang tidak matang sempurna dan telah terkontaminasi bakteri, seperti bakteri Salmonella dan Campylobacter.
3. Makanan tinggi gluten
Konsumsi makanan tinggi gluten, seperti pasta, roti, dan produk gandum lain, bisa menyebabkan BAB berdarah, apabila Anda memiliki intoleransi gluten. Ini karena konsumsi makanan yang mengandung gluten bisa memicu konstipasi atau sembelit, sehingga tinja sulit untuk dikeluarkan. Kondisi tersebut membuat anus berpotensi menjadi robek sehingga BAB berdarah mungkin terjadi.
Pada penderita penyakit Celiac, mengonsumsi makanan yang mengandung gluten bisa mengakibatkan diare dan BAB berdarah serta berbau busuk. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya peradangan di usus sehingga makanan terbuang saat BAB tanpa melalui proses pencernaan yang maksimal.
4. Susu dan produk olahannya
Susu dan produk olahannya bisa menjadi makanan penyebab BAB berdarah pada bayi atau anak yang menderita alergi susu. Selain BAB berdarah, alergi susu juga ditandai dengan gejala lain, seperti kulit gatal, sakit perut, muntah, dan syok anafilaktik yang membutuhkan penanganan segera dari dokter.
5. Makanan olahan
Konsumsi makanan olahan, seperti sosis, daging ham, dan dendeng, secara berlebihan bisa memicu BAB berdarah. Hal ini dapat terjadi karena makanan tersebut cenderung rendah serat dan tinggi lemak sehingga bisa menyebabkan susah buang air besar.
Susah buang air besar membuat Anda perlu mengejan lebih kuat saat BAB agar tinja dapat dikeluarkan, sehingga berpotensi menyebabkan anus berdarah dan membuat tinja menjadi memerah atau mengandung darah.
Selain itu, beberapa makanan juga bisa menyebabkan BAB tampak seperti berdarah meski sebenarnya tidak. Makanan yang menyebabkan BAB seperti berdarah adalah makanan yang memiliki pigmen warna merah, seperti buah naga merah dan buah bit, atau makanan dengan kandungan pewarna tambahan merah.
Jika Anda mengalami BAB berdarah, coba tenangkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, konsultasikan kepada dokter agar diketahui penyebab dan penanganannya yang tepat, termasuk apakah kondisi tersebut disebabkan oleh makanan penyebab BAB berdarah. Konsultasi bisa Anda lakukan melalui chat tanpa tatap muka dan kapan pun melalui Chat Bersama Dokter.
Sumber: Alodokter.com
Diskusi tentang inipost