AMPAR.ID, TANJABTIM – Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), pada hari ketiga di bulan suci Ramadan 1442 H/2021 M menggelar Safari Ramadan kedua di Desa Rantau Makmur, Kecamatan Berbak, Kamis (15/4/21).
Rombongan Safari Ramadan yang terdiri dari Forkompinda dan para OPD tersebut, dipimpin langsung oleh Plh Bupati Tanjab Timur Sapril, S.IP yang saat ini masih menjabat sebagai Sekda Tanjab Timur. Rombongan safari ramadhan disambut hangat oleh Camat Berbak, para Kades serta masyarakat di Masjid Nurul Ikhlas.
Kegiatan Safari Ramadan itu diawali dengan membaca Tahlil, buka puasa bersama, shalat Maghrib berjamaah, makan bersama, shalat Isya’ berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis bantuan 5 ambal sajadah dari Pemkab Tanjab Timur serta bantuan insentif guru ngaji Rp 15 juta untuk 60 orang dan konsumtif PHTT sebesar Rp 25.200.000 untuk 126 orang dari Baznas Tanjab Timur.
Plh Bupati dalam sambutannya mengatakan, bahwa tujuan dari safari ini adalah untuk memantau kondisi di masyarakat secara langsung. Dengan harapan, pemerintah dapat menampung sebanyak-banyaknya aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
“Tidak seperti tahun lalu, kegiatan ini tidak diperkenankan atau dilarang. Alhamdulillah kita mendapat kelonggaran bisa melaksanakan Safari Ramadan tahun ini, namun tetap menerapkan protokol kesehatan karena saat ini kita masih dalam situasi pandemi Covid-19,” katanya.
Beliau juga menjelaskan terkait jumlah dan kronologi perawatan pasien Covid-19 di Kabupaten Tanjabtim. Atas dasar itu, beliau mengingatkan kepada masyarakat agar bisa terus menerapkan pola hidup sehat dan memakai masker dalam aktifitas sehari-hari.
“Semoga Covid-19 ini cepat berlalu dan hilang. Untuk mendukung itu semua, perlunya kerjasama kita semua dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, yakni dengan cara disiplin terapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu, Plh Bupati juga mengimbau kepada masyarakat Berbak agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahayanya api yang dapat menyebabkan kebakaran rumah di pemukiman penduduk. Karena biasanya pada bulan puasa, ada saja musibah kebakaran yang terjadi.
“Jadi kewaspadaan itu sangat perlu. Kemudian masyarakat juga harus waspada dan lakukan pengawasan terhadap anak saat memainkan kembang api atau petasan, sebab sangat berbahaya jika tidak kita awasi,” imbaunya.(Adv)
Diskusi tentang inipost