AMPAR.ID – Jelang perhelatan pilkada serentak 9 Desember mendatang, netralitas ASN, TNI-Polri memang diwajibkan, pasalanya para penyelenggara negara itu dilarang keras dalam UU.
Di Jambi misalnya, organisasi himpunan mahasiswa Islam (HMI) komisariat syariah Korkom UIN STS Jambi mendaklarasi independensi dan netralitas dalam pilkada 2020.
Kepada siapakah keberpihakan organisasi HMI? Seperti yang telah tertera dalam BAB III Pasal 6 Anggaran Dasar (AD) “HMI bersifat independen”.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Syari’ah KORKOM UIN STS Jambi Rebi Jutra, menegaskan independen merupakan satu sifat yang tidak berpihak pada golongan serta pihak manapun.
Menurutnya, Kecuali hanya kepada kebenaran. Sifat independen juga merupakan bukti dari penilaian yang objektif serta kemerdekaan berpikir dan bertindak dalam suatu ikhtiar.
“Sifat Independensi HMI terbagi yaitu Indepensi etis dan independensi organisatoris. Dimana Independensi etis adalah ketidak berpihakan suatu individu kepada kelompok tertentu. Kader HMI haruslah berpihak kepada sesuatu, yakni kenenaran yang telah diuji dan bernilai. Maka kader HMI tidak boleh ikut serta dan terjun kedalam partai politik.” kata Rebi Jutra kepada ampar.id. Selasa malam, (8/9)
Maka dikatakan Rebi, melaksanakan independensi etis bagi setiap kader HMI berarti pengaktualisasian dinamika berpikir dan bersikap dan berprilaku baik hablumminallah maupun dalam hablumminannas hanya tunduk dan patuh dengan kebenaran.
“Independensi organisatoris dalam Tafsir Independensi HMI diartikan bahwa dalam keutuhan kehidupan nasional HMI secara organisatoris senantiasa melakukan partisipasi aktif, kontruktif, korektif dan konstitusional agar perjuangan bangsa dan segala usaha pembangunan demi mencapai cita-cita semakin hari semakin terwujud”, Jelas Rebi.
Selain itu, organisasi HMI tidak boleh berpihak kepada suatu kepentingan pihak manapun dan kelompok maupun golongan manapun kecuali hanya kepada kebenaran dan objektifitas.
“Dengan sifat dan garis independen ini organisasi HMI haruslah menjadi watak kader serta organisasi agar ikhtiar dalam pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud yakni Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”. Tutupnya.(*)
Diskusi tentang inipost