AMPAR.ID, Jambi – Wakil Walikota (Wawako) Jambi, Maulana yang juga Ketua Majelis Wilayah (MW) KAHMI Provinsi Jambi, menyebutkan organisasi Islam khususnya keluarga besar HMI dan KAHMI perlu terus mengembangkan jihad di sektor ekonomi untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
“Alhamdulilah kita banyak berjuang dari segi politik tetapi, masih abai untuk bergerak dari segi ekonomi. Padahal kedua segi ini tidak bisa dipisahkan,”kata Suami dari Hj. Nadiyah tersebut ketika menyerahkan Qurban Idhul Adha di Graha KAHMI Jambi, Kamis (22/07) kemarin.
Pada kesempatan itu, Maulana mengajak generasi muda HMI untuk terlibat dalam kolaborasi bersama UMKM dalam menggerakkan sektor ekonomi umat yang mengalami keterpurukkan di tengah Pandemi.
“Saya selalu mengajak adik-adik HMI atau juga anggota KAHMI untuk bisa kolaborasi melakukan jihad ekonomi. Tentu jika bicara usaha tak semuanya harus jadi kontraktor, tak apa awalnya dinilai orang tak keren tapi, mampu membuat ekonomi umat berputar dari pada keren sebentar lalu di rudung masalah,”ungkap Dokter Teladan Kota Jambi tahun 2003 tersebut.
Saat ini pihaknya sedang mendorong beberapa inovasi program yang berkaitan dengan keumatan dengan skema kerjasama antara pemerintah dan UMKM.
“Kita lagi gagas program yang namanya Jumat Hijrah. Ini bisa kita kolaborasikan sebagai program edukasi kader HMI dalam berwirausaha dan berekonomi syariah,”jelasnya, Jumat (23/07/2021).
Saat ini dunia termasuk juga Indonesia sedang menghadapi Pandemi Covid-19. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan kader HMI dan KAHMI. Saat ahli kesehatan di tengah Pandemi Covid-19, para politisi mulai sibuk bicara 2024 dan di KAHMI sendiri justru sibuk berbicara jihad ekonomi.
Menurutnya yang akrab disapa dokter Maulana, ekonomi umat adalah hal penting untuk memajukan standar Indonesia di kancah global. Karena saat ini Indonesia masih kalah dari Malaysia dan Thailand di sektor ekonomi.
“Dengan adanya transformasi melalui jihad ekonomi, insya Allah cita-cita besar bangsa kita untuk bersaing dalam segi ekonomi bisa terwujud, tak apa kita mulai dari jualan, lalu memproduksi produk, hingga memperkuat relasi, yang penting kader HMI dan KAHMI ada usaha melakukan jihad ekonomi,”pungkasnya. (*/Ichsan)
Diskusi tentang inipost