AMPAR.ID – Ratusan petani asal Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi unjuk rasa di Simpang empat Bank Indonesia telanaipura pada jum’at pagi, (24/7).
Aksi dimulai dengan melakukan swiping jalan kaki dari Medan yang tergabung kelompok tani (SPSB) serikat petani Simalingkar bersatu (SPSB) dan serikat tani Mencirim bersatu (STMB).
Aksi yang dilakukan petani yang berjumlah 170 orang kurang lebih, Saat ini melakukan aksi jalan kaki menuju istana negara Jakarta.
Widi Wahyudi kordinator petani Deli Serdang menyuarakan aspirasi nya, dimana hak para perani dirampas oleh PTPN II, “Seperti
rumah digusur di 2 wilayah didaerah simalingkar kecamatan pancur batu kabupaten deli serdang sebanyak 854 hektare lahan dan Seimencirim kecamatan kutalim baru kabupaten deli serdang sebanyak 850 haktare lahan yang dituntut 700 hektare masing-masing desa 350 hektare.”Koar Waidi
Disaat covid-19 terjadi, Widi Wahyudi menambahkan disaat itu pula PTPN II melakukan perampasan tanah-tanah rakyat.
“lumbung pangan petani dihancurkan rumah-rumah petani di luluh lantakkan bagaikan seorang penjajah. Bahkan mirisnya lahan yang kami garap sejak tahun 1950 tahun yang lalu.”katanya
“Terkait hal ini kami gabungan petani ingin menuntut presiden Joko Widodo selaku orang tua petani untuk meminta keadilan terkait kriminalisasi yang terjadi ini.”Lanjutnya
Sejauh ini, sudah melaporkan pada BPN dan Polda Sumatera Utara dan sampai saat ini tidak ada penyelesaian nya ,”makanya kami minta negara hadir untuk menyelesaikan masalah bagi kami petani yang tertindas.”ungkapnya
Dilokasi itu, Adapun yang ditanami oleh petani seperti padi, jagung ubi jeruk dan palawija yang menjadi penghasilan bagi petani yang bisa menghidupi keluarga.(DR)
Diskusi tentang inipost