AMPAR.ID – Ditengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melarang kegiatan orientasi kampus bagi mahasiswa baru dilakukan secara langsung atau tatap muka. Kemendikbud meminta kampus melakukan ospek secara online.
“Dikti sudah mengeluarkan panduan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru untuk tahun ajaran baru 2020, dengan menggunakan cara daring.
Tidak boleh/dilarang melakukan kegiatan pengenalan kampus secara fisik,” kata Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam, kepada wartawan, Rabu (24/6).
Nizam mengatakan hal itu untuk mencegah potensi penyebaran virus corona (COVID-19). Kesehatan mahasiswa harus diprioritaskan.
“Kesehatan dan keselamatan mahasiswa menjadi perhatian utama kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nizam menjelaskan proses pembelajaran di perguruan tinggi juga masih diberlakukan sistem daring. Terkecuali, kegiatan penelitian di laboratorium yang diizinkan, namun harus menggunakan protokol kesehatan. seperti yang dilansirdari News.Detik.Com
Namun Hal ini tidak diindahkan oleh pihak Universitas Jambi (UNJA), Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK MB) Universitas Jambi pada tahun ini berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena
merebaknya pandemi COVID-19.
Meski di tengah ancaman penularan, acara tahunan itu tetap digelar pada sabtu (19/9)
Nanda Herlambang Demisioner Ketua MAM UNJA 2019-2020, menilai Pelaksanaan PKK MB ini melanggar edaran Kementrian Pendidikan mengenai larangan berkumpul dan berkerumun di perguruan tinggi.
Menurut keterangan dari panitia PKK MB bahwa ada kurang lebih 150 orang yang akan berkumpul didalam balairung Universitas Jambi untuk menghadiri PKK MB UNJA ini, sisanya via online.
Kemudian Nanda Herlambang juga mencemaskan munculnya klaster baru dari Universitas Jambi akibat pelaksaan PKKMB secara offline ini.
“Jangan sampai kita mendengar bahwa akan ada yang namanya KLASTER UNJA” begitu sambung nanda menanggapi pelaksanaan PKK MB pada hari ini.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Universitas Jambi.
Penulis: Datut Rakash
Diskusi tentang inipost