Tirta Mayang Tunda Kenaikan Tarif Air Bagi Pelanggan, Ini Alasannya

AMPAR.ID, Jambi – Perumda Tirta Mayang menunda kenaikan tarif bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 1 yang seyogyanya berlaku 1 April 2023 berdasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 7 Tahun 2023. Penundaan itu disetujui oleh Wali Kota Jambi setelah mendengar aspirasi masyarakat yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa maupun DPRD Kota Jambi.

Penundaan dilakukan selama enam bulan sampai dengan akhir September 2023. Dengan penundaan itu, maka tarif yang berlaku bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 1 masih tetap Rp 4 ribu per meter kubik untuk pemakaian 1 – 10 meter kubik, Rp 4.500 untuk pemakaian 11 – 20 meter kubik, dan Rp 5.500 untuk pemakaian di atas 20 meter kubik.

Direktur Utama Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara, mengatakan, kebijakan tersebut diambil setelah menerima aspirasi dari masyarakat dan disetujui oleh Wali Kota Jambi selaku Kuasa Pemilik Modal Perumda Tirta Mayang.

“Bapak Wali Kota menyetujui rekomendasi untuk menunda kenaikan tarif bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 1 selama 6 bulan sebagai respon atas aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui aksi mahasiswa beberapa waktu lalu dan saran yang disampaikan DPRD Kota Jambi,” katanya.

Dengan demikian, kata Dwike, tarif yang berlaku sampai dengan akhir September 2023 bagi pelanggan Rumah Tangga 1 masih sama dengan tarif sebelumnya.

“Tujuan penundaan ini, antara lain agar tidak memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah yang sedang berjuang untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19,” katanya.

Pelanggan yang termasuk golongan Rumah Tangga 1 adalah pelanggan yang tinggal di rumah sederhana, rumah sangat sederhana, berbentuk rumah papan atau bangunan semi permanen, rumah bedeng dan sejenisnya, yang tidak ada kegiatan usaha pribadi maupun pemerintah/TNI/Polri, yang menurut ketentuan dikategorikan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kenaikan tarif untuk golongan Rumah Tangga 2, Niaga 1, Niaga 2, dan Niaga 3 tetap berlaku terhitung mulai pemakaian bulan april 2023 yang ditagihkan pada bulan Mei ini,” kata Dwike.

(Meli)