KOTA JAMBI – Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, menyatakan pentingnya langkah-langkah inovatif dari Pemerintah Kota Jambi dalam menghadapi turunnya dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah penghasil. Hal ini disampaikannya pada Senin (27/11) di Jambi.
Menurut Kemas Faried, penurunan dana transfer tersebut menuntut pemerintah daerah untuk lebih giat dalam mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Ia menekankan bahwa beban utama APBD Kota Jambi saat ini masih didominasi oleh pembayaran belanja pegawai, baik bagi ASN maupun tenaga P3K.
“Hampir kurang lebih Rp600 miliar dari APBD kita dialokasikan untuk pembayaran ASN dan P3K. Ini tentu menjadi beban besar bagi keuangan daerah,” ujar Kemas Faried.
Meski demikian, Ketua DPRD Kota Jambi menyatakan dukungannya terhadap langkah dan upaya Wali Kota beserta jajaran pemerintah kota dalam mencari solusi. Ia mendorong agar Pemkot Jambi terus melakukan inovasi serta pendekatan proaktif ke pemerintah pusat untuk memperoleh tambahan dana yang tidak membebani APBD daerah.
“Saya mendukung penuh langkah Pak Wali Kota dan Pemkot dalam melakukan inovasi-inovasi serta jemput bola ke pusat. Dengan begitu, penambahan dana yang tidak menggerus APBD bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Kemas Faried juga menyampaikan optimisme bahwa pemerintah pusat akan memberikan kabar baik dalam waktu dekat terkait realisasi transfer daerah tersebut.
“Kita tunggu saja. Insya Allah, akhir bulan ini akan ada kabar baik,” pungkasnya penuh harap.
Diskusi tentang inipost