AMPAR.ID – Perselingkuhan adalah hubungan seksual atau aktivitas-aktivitas seksual lainnya yang dilakukan individu yang sudah menikah dengan orang lain yang bukan suami atau istrinya.
Walaupun demikian, pengertian “berselingkuh” dapat berbeda tergantung negara, agama, dan budaya. Pada zaman sekarang, istilah perselingkuhan digunakan juga untuk menyatakan hubungan yang tidak setia dalam pacaran. Perselingkuhan dapat diartikan sebagai zina bila telah terjadi persetubuhan diantara pelaku perselingkuhan.
BACA JUGA:
Survei Rant Casino terhadap 3.800 orang dewasa dari seluruh dunia, menemukan bahwa hampir setengah dari mereka sekitar 1.644 responden mengaku sudah berselingkuh.
Apapun alasannya, tindakan perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Perselingkuhan bisa dilakukan oleh siapapun dan dari berbagai kalangan, usia, sampai profesi.
Namun berdasarkan survei terbaru, profesi atau pekerjaan seseorang ternyata bisa memengaruhi tingkat perselingkuhan.
BACA JUGA:
Kejaksaan RI Telah Menerima 669 Laporan Pengaduan Terkait Mafia Tanah
Profesi-profesi tertentu disebut lebih rentan selingkuh dibanding dengan profesi lainnya.
Menurut data mereka, dikutip dari Yahoo, profesi yang paling rentan selingkuh adalah orang-orang yang bekerja di dunia penjualan atau sales, yaitu sekitar 14,5 persen. Di posisi bawahnya, diikuti oleh mereka yang berprofesi di bidang pendidikan dengan jumlah sebesar 13,7 persen.
Berikut profesi yang dianggap paling mungkin selingkuh menurut survei tersebut:
1. Sales (14,5 persen)
2. Guru, pelatih, profesi di pendidikan (13,7 persen)
3. Perawat (12,5 persen)
4. Transportasi dan logistik (9,8 persen)
5. Manajemen perhotelan dan event (7,7 persen)
6. Teknik dan manufaktur (6,6 persen)
BACA JUGA:
7. Properti dan konstruksi (5,5 persen)
8. Akuntansi, perbankan, dan keuangan (5,4 persen)
9. Teknologi Informasi (4,6 persen)
10. Tentara (4 persen)
11. HRD – 2,2%
12. Pekerja amal dan sukarela – 1,9%
13. Pekerja bidang rekreasi, olahraga dan pariwisata – 1,9%
Penelitian yang dilakukan oleh situs perselingkuhan IIIicit Encounters menemukan bahwa lebih dari separuh (53 persen) pernikahan pernah bermasalah namun hubungannya masih bisa pulih. Sedangkan alasan utamanya adalah kurangnya keintiman fisik atau emosional dalam hubungan mereka saat ini.
BACA JUGA:
Hanya saja satu yang pasti, soal selingkuh tak ada yang bisa menjaminnya dari segi apapun, termasuk dilihat dari segi profesi.
(jp/min)
Diskusi tentang inipost