AMPAR.ID, JAMBI – Solfani, meneteskan air mata saat menceritakan Istri dan dua anak meninggal dunia setelah kapal KM Wicly yang ditumpangi tenggelam ditengah laut wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi.
Solfani mengatakan, tidak menyangka yang menjadi korban KM Wicly adalah Istri dan dua anak dua orang anaknya.
“Maksut kepergian itu menghadiri pernikahan keponakan istri saya di Dabo singkep, Kepulauan Riau,” ujarnya.
Solfani mengatakan, saat sebelum berangkat di KM.Wilcly, saya sempat mencari kapal dan bertanya kepada istri mau berangkat Kamis malam, 20 Mei 2021 atau jumat malam, 21 mei 2021 dan kesepakatan itu langsung Jumat malam dan saya langsung telfon pengurus kapal.
“Saat sebelum jumat malam, tepatnya sore hari sekitar pukul 17.00wib pihak pengurus kapal bilang harus diantarkan dan saya bersama keluarga bernama Ucok langsung mengantarkan ke Pelabuhan Sabandar, Kecamatan Nipah Panjang,”jelasnya kamis, 27 mei 2021.
Solfani menyebutkan, saat mengantarkan istri dan anaknya pakai Speed Boat ke Pelabuhan Sabandar, Ia sedikitpun tidak ada firasat dan menjelang sholat magrib, Ia balik kerumah karena ingin sholat magrib dan setelah itu, mengkonfirmasi via telfon lagi ke anaknya apakah sudah berangkat namun anaknya menjawab belum karena situasi perairan Nipah panjang belum pasang dan dengan penasaran, Ayah korban langsung mengecek ke pelabuhan lihat air ternyata sudah pasang.
“Saat Air pasang, saya telfon lagi anak saya dan anak saya mengatakan sudah berangkat menuju dan Ia pun tenang karena sudah berangkat dan tepat sekitar pukul 22.30wib, saya telfon lagi apakah sudah keluar dari perairan sadu dan anak sayapun menjawab belum karena menunggu penumpang,”terangnya.
Sementara itu, tepat sabtu, 22 Mei 2021, Ayah korban kembali menelfon anaknya namun tidak diangkat dan sekitar pukul 06.00wib, kembali menelfon namun tidak bernada aktif dan Iapun langsung pontang-panting nyari informasi terkait kapal yang ditumpangi istri dan dua anaknya.
“Saat hanpone tidak aktif, saya langsung suruh kawan beli minyak mau ke sungai lokan memastikan dimana posisi kapal Sementara itu, pihak Airud menelfon datang ke kantor karena ada informasi Kapal TB Sabang 21 menyelamatkan 18 orang namun Ayah korban tetap tidak percaya karena kapal yang ditumpangi istri dan dua anaknya hanya 5 orang dari nikah panjang menuju Dermaga Sabandar,”katanya.
Solfani mengatakan, saat kapal tenggelam dan para korban selamat diantarkan ke Kecamatan Kuala Jambi sempat tidak percaya nanum setelah saya telusuri ternyata benar dan sayapun langsung terkejut.
“Saya sangat terkejut sekali, karena saat kapal sebelum tenggelam, Anak-anak saya didalam kapal mengatakan ayah pergi juga, saya menjawab tidak nak, terus mamaknya membalas jawaban anaknya mengatakan ayah tidak pergi nak karena ayah itu mencari uang dan nanti balik tidak ada uang dan anak saya sampai mengatakan juga kalau gitu susuk kami saja ya ayah,”cetusnya.
Diketahui, sabtu pagi, 22 Mei 2021, sekitar pukul 06.00wib, sebuah apal KM Wicly Jaya Sakti bermuatan barang dan penumpang sebanyak 26 orang tenggelam di tengah Laut Tanjung Jabung. sebanyak 18 orang selamat dan 8 orang dinyatakan hilang namun setelah dilakukan pencarian selama 4 hari oleh Tim Basarnas Jambi, ahirnya korban KM Wicly ditemukan dan semua meningal dunia. (SN)
Diskusi tentang inipost