AMPAR.ID – Direktur RUSD Raden Matttaher Jambi, dr. Fery Kusnadi, Sp. Og, mendampingi Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H menggelar Pertemuan dengan Direksi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama, Dr. dr. Iwan Dakota, SpJP(K), MARS, FACC, FESC di Ruang Pertemuan Rumah Sakit Harapan Kita, Kamis (04/11/2021).
Pertemuan membahas Kerjasama Jejaring Kardiovaskular Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RSUD Raden Mattaher Jambi.
Gubernur Jambi berharap, Provinsi Jambi sudah mandiri dalam pelayanan Penyakit Jantung tahun 2022, mengingat saat ini Gedung untuk Rumah Sakit Jantung sudah tersedia, yakni menggunakan gedung baru yang terdiri dari 6 lantai eks Rumah Sakit Covid 19 yang sekarang sudah nol pasien, pun pelayanan kesehatan jantung saat ini sudah berjalan.
“Kami berharap, kalau bisa tahun depan kita sudah bisa operasional bukan tahun 2023, karena masyarakat Jambi ekonominya terbilang menengah kebawah, untuk perawatan jantung ini sudah harus berbiaya murah, tidak harus ke Jakarta, butuh waktu cukup lama, bisa berulang-ulang, butuh biaya cukup besar, belum lagi keluarga yang mendampingi juga harus pakai biaya juga,” ujarnya.
“Insya Allah, apa-apa yang menjadi tanggung jawab kami, kami siap penuhi, gedung juga sudah mantap, tinggal nanti kami menunggu Dokter Iwan dan kawan-kawan kapan bisa ke Jambi,mana-mana yang dirasa kurang kami siap benahi, mohon nanti Pak Dokter bisa mengawal DAK untuk penyempurnaan Rumah Sakit Jantung Provinsi Jambi, kami harapkan bisa terealisasi dalam tahun depan” sambungnya.
Al Haris mengharapkan bimbingan dan bantuan dari RS Harapan kita, agar masyarakat Jambi yang memerlukan tindakan operasi jantung, kelak cukup di RSUD Raden Mattaher saja, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Jakarta atau bahkan ke luar negeri.
Tentunya kami pemerintah ingin pelayanan Jantung ini bisa lebih cepat, lebih mudah, lebih efisien dan bisa membantu masyarakat yang tidak mampu, kami akan suport program ini, dan kami akan berusaha untuk mempercepat proses SDMnya, dan kami harap dukungan dari RS Harapan kita untuk DAKnya untuk pengadaan sarana alat kesehatan dari pemerintah pusat, dan akhir tahun 2022 program ini sudah bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” tutupnya.
Menurut Dr. Iwan Dakota, Provinsi Jambi untuk pelayanan pengobatan Jantung yang saat ini berada di Zona Hijau,harus bisa masuk ke zona Merah (kategori Mandiri),adapun yang harus diperbuat Provinsi Jambi dalam waktu dekat adalah menyediakan gedung khusus untuk rumah sakit jantung, selanjutnya RS Harapan Kita melalui DAK Kementerian Kesehatan akan memberikan anggaran untuk peralatan dan fasilitas, juga untuk menjamin ketersediaan SDM, baik untuk pelatihan keperawatan, sampai ketersediaan dokter.
Dr. Iwan Dakota juga menyambut baik harapan Gubernur Jambi dalam penanganan Operasi Jantung di RSUD Raden Mattaher Jambi.
“Sesuai dengan SK Kemenkes no 7182 tahun 2020, kami siap untuk mengampu 54 Rumah sakit di berbagai Provinsi, khusus untuk RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi, yang saat ini baru bisa melayani penyakit jantung untuk tindakan IMB non bedah, Insya Allah akan kita tingkatkan kemampuannya menjadi mandiri dalam 2 (dua) tahun kedepan sehingga dapat melakukan pelayanan yang Holistik termasuk bedah jantung terbuka. Saya juga berterimakasih atas dukungan yang kuat dari Bapak Gubernur, saya yakin kolaborasi dan sinergitas yang baik ini, program kemandirian pelayanan jantung di RSUD Raden Mattaher ini akan segera terwujud,” ujarnya.
Acara yang penuh keakraban ini dihadiri pejabat yang mendampingi Gubernur Jambi antara lain Staf Ahli bidang Pemerintahan,Hukum dan Politik, Kadis Perhubungan, Karo Adm pimpinan, dan kaban Penghubung,dan Direktur RSUD Raden Mattaher beserta jajaran, sedangkan dari RS Harapan Kita, hadir, Direktur Medis, Direktur Perencanaan, Direktur Keuangan, Kasubbid Bedah Jantung dan Ketua Tim Jejaring pembentukan RS Jantung Nasional.
(jd)
Diskusi tentang inipost