AMPAR.ID, JAMBI – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU-RI) Dr. M. Afif Hasbullah, menyerahkan Petikan Penetapan Perkara Kemitraan sektor perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur disaksikan oleh Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris, dengan didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Jumat (10/2).
Petikan yang disampaikan merupakan Penetapan atas Perkara Nomor 04/KPPU-K/2022 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 35 ayat (1) UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008 terkait Pelaksanaan Kemitraan oleh PT Produk Sawitindo Jambi (PT PSJ) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
“Perkara ini berawal dari pengaduan masyarakat yang melihat pelaksanaan kerjasama kemitraan pengelolaan kebun kelapa sawit seluas 1.421,67 Ha antara PT PSJ sebagai Inti dengan mitranya Koperasi Serba Usaha (KSU) Pelang Jaya sebagai Plasma belum sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2008 pasal 35 (1),” ujar Afif Hasbullah.
BACA JUGA: Gubernur Jambi Galakan Penanaman Ratusan Pohon Pinang di RTH Putri Pinang Masak
KPPU telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap kerjasama kemitraan yang dilakukan dan menilai PT PSJ terbukti melakukan pelanggaran atas kerjasama kemitraan dengan KSU Pelang Jaya. Atas pelanggaran tersebut KPPU telah mengeluarkan Peringatan Tertulis untuk dilaksanakan oleh PT Produk Sawitindo Jambi, diantaranya yaitu:
1. melakukan addendum perjanjian yang mencakup ketentuan yang belum diatur yaitu Bentuk Pengembangan, Jangka Waktu dan Mekanisme Pembayaran;
2. PT PSJ harus segera mengajukan permohonan dan menyelesaikan proses sertifikasi SHM dan HGU atas areal kebun koperasi baik yang merupakan hak milik maupun tanah adat;
3. PT PSJ harus menyelesaikan pembangunan prasarana kebun dan melaporkan realisasi penggunaan dana pemeliharaan areal kebun plasma kepada KSU Pelang Jaya secara berkala;
4. PT PSJ harus menyampaikan rincian hutang dana talangan dan mekanisme pelunasannya kepada anggota KSU Pelang Jaya;
5. PT PSJ harus memberikan informasi dan penjelasan yang benar disertai dengan bukti pendukung kepada anggota KSU Pelang Jaya terkait luas areal lahan koperasi yang berkurang 140,34 Ha dari luas areal lahan yang
diperjanjikan di Perjanjian Kerja Sama.
Lebih lanjut, Afif mengatakan pada prosesnya KPPU menilai bahwa terlapor telah menyelesaikan seluruh perintah perbaikan dalam peringatan tertulis yang harus dilaksanakan oleh PT PSJ, sehingga memutuskan untuk mengeluarkan Petikan Penetapan Penghentian Perkara.
“KPPU berharap perkara ini menjadi peringatan (warning) bagi seluruh pelaku usaha perkebunan di Provinsi Jambi untuk dapat memperhatikan dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan kemitraan,” ujarnya. (Alan)
Diskusi tentang inipost