AMPAR.ID, TANJUNG JABUNG BARAT – Perkembangan teknologi digital (internet) ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, manfaat positifnya, internet memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan pencarian informasi. Di sisi lain, internet juga memiliki dampak negatif, seperti hoaks, pornografi, perjudian, dan penipuan online.
Agar tidak terjebak dalam pemanfaatan negatif internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas pemuda di Provinsi Jambi akan menggelar diskusi literasi digital ”chip in” di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Sabtu (30/3) malam, mulai pukul 21.00 WIB.
Diskusi luring (offline) itu rencananya akan diikuti beberapa komunitas pemuda di wilayah Jambi. Di antaranya: Komite Keraf, Teater Tanjak, Remaja Al Falah, Sanggar Seni Cahaya, Remaja Anyam, Remaja Masjid Baitul Makmur, dan komunitas Sanggar Himpunan Melayu.
”Diskusi offline lintas komunitas ini dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/registrasikomunitastanjungjabungbarat3003. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000,- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat (29/2).
CEK FAKTA; Dugaan Kecurangan dan Pungli Seleksi PPPK, Disdikbud Sarolangun Beri Klarifikasi
Mengusung tema ”Menjadi Netizen Berakhlak Mulia”, diskusi akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tanjung Jabung Barat Joan Prayuda, presenter televisi M. Habibi, founder Mudyk Institute Riyanto, dan Rudi Candra selaku moderator.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, warganet yang cerdas dan bijak adalah yang mampu membuat konten kreatif dan positif, juga yang bisa mengedepankan akhlak mulia dan selektif dalam menerima informasi.
”Mereka cenderung menghindari pemanfaatan internet secara negatif, seperti cyberbullying, ujaran kebencian (hate speech), hoaks, perjudian, bahkan kejahatan penipuan secara online,” tambah Kemenkominfo.
Diskusi “chip in” seperti dihelat di Tanjung Jabung Barat ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD adalah salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada pada angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” pungkas Kemenkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.
(min/min)
Diskusi tentang inipost