AMPAR.ID, JAMBI – Pandemi Covid-19 yang sudah mendunia membuat beberapa negara memilih kebijakan lockdown. Kebijakan ini terkadang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, harga-harga kebutuhan pokok melambung, bahkan berujung pada ketidakstabilan politik.
Sebut saja Sudan, pemerintah negara ini sudah menetapkan status Gawat Darurat Nasional sejak 16 Maret lalu. Jalur operasional bandara, pelabuhan, jalur darat hingga perbatasan ditutup. Kondisi ini tentu berdampak pada keseharian masyarakat, termasuk 35 mahasiswa asal Jambi yang sedang menimba ilmu di negeri yang suhu politiknya sedang tidak stabil ini.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk segera melakukan pendataan dan mengirimkan bantuan. Apalagi kebanyakan beasiswa yang mahasiswa Jambi dapatkan tidak penuh, sehingga mayoritas mereka masih membutuhkan bantuan dari kampung halaman.
“Saya sudah dapat informasi, adik-adik kita di Sudan udah ngirim surat ke pemprov, minta bantuan. Kita harap pemprov cepat merespon ini. Rata-rata mereka kan masih mengharapkan kiriman dari orang tua. Karena beasiswanya tidak full. Di sisi lain, kondisi perekonomian orang tua mereka juga sedang tidak baik, karena pandemi ini,” papar Edi saat ditemui kemarin sore di ruang kerjanya (11/5/2020).
Untuk itu, Ketua DPD PDI Perjuangan provinsi Jambi ini meminta pemprov untuk segera melakukan pendataan dan mengirimkan bantuan kepada mahasiwa asal Jambi yang sedang menuntut ilmu di luar Jambi dan luar negeri.
“Jadi bukan cuma Sudan ya, kita juga punya mahasiswa di Jakarta, Jogja, dan provinsi lain, pemerintah harus perhatikan semuanya,” jelas Edi.
Ditanya mengenai prioritas, apakah pemprov harus membantu masyarakat provinsi Jambi terlebih dahulu atau mahasiswa di luar negeri. Menurut Edi semua masyarakat Jambi yang terdampak adalah prioritas Pemprov.
“Semua yang terdampak Covid-19 jadi prioritas, kita jangan berdebat lagi soal ini, masyarakat udah nunggu, itulah gunanya kita mangkas anggaran, agar bisa dialihkan untuk penanganan dampak wabah ini, khususnya dampak ekonomi,” terang Edi.
Namun demikian, Edi berharap pemprov tetap memiliki sistem pengawasan yang baik khususnya dalam penyaluran Jaring Pengaman Sosial.
“Kita berharap pemprov cepat menyalurkan jaring pengaman sosial ke masyarakat, juga ke mahasiswa kita yang sedang belajar di luar Jambi, tapi sistem kontrolnya juga harus bagus ya, jangan sampai salah sasaran, di era teknologi informasi saat ini, saya pikir tidak terlalu sulit untuk membangun sistem kontrol dan evaluasi,” pungkasnya.
Diskusi tentang inipost