Ampar.id, JambiĀ – H-8 Idul Fitri 1441 Hijiriyah hari kemenangan itu tinggal sebentar lagi, Pendemi Corona Virus COVID-19 belum juga berlalu. Pemerintah terus berupaya menekan Penularan virus itu, khususnya di jambi.
Pemerintah dari berbagi bidang terus berupaya menjamin ketersediaan pangan dan kebutuhan masyarakat lainbya menyambut hari besar keagamaan yang di prediksi meningkatkan dari hari biasanya .
Khusus kebutuhan ikan misalnya, pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui dinas kelautan dan perikanan (DKP) Provinsi Jambi menjamin stok ikan aman selama Ramadhan dan Idul Fitri.
“Untuk kesiapan ketersediaan ikan selama Ramadhan hingga idul Fitri laporan yang kami terima dari kabupaten kita stok ikan aman bahkan hingga ratusan ton perbulan nya.”kata Tema wisman, Kadis DKP Provinsi Jambi, Jumat, (15/5).
menurutnya khusus ikan di provinsi Jambi produksi saat ini melimpah, hanya saja terkenda di bidang pemasaran karena ekspor terkendala.
“Produksi ikan petani kita melimpah, Yang jadi permasalahan sektor pemasaran ikanĀ selama Covid-19 sedikit terkendala, kita tidak bisa ekpsor “kata temaĀ
Tema mengatakan, misalnya saja Kebutuhan ikan nila di pasar tradisional Angso duo kota Jambi yang biasanya 8 ton perhari,Ā itu terjadi penurunan permintaan pasar sangat signifikan , jadi yang di tampung saat ini hanya 3 ton, jadi penurunan signifikan hingga 60 -70 persen dari biasanya.
Khusus pada ikan lele paling berdampak Covid-19?
Pada jenis ikan Ikin oaling berdampak ulah Corona, dimana pemesanan ikan tersebut sangat menurun semangat stok ikan produksi petani melimpah.
“Ikan lele sangat berdampak terhadap pedagang pecal Lele karena tidak bisa berjualan, karena pembatasan jam malam sementara produksi stabil permintaan pasar menurun.”tutup tema.
Tema juga mengingatkan ke masyarakat untuk tidak panik terhadap kebutuhan akan pangan khususnya ikan karena pemerintah menjamin aman.
Gemarikan, Cegah StutntingĀ ?Ā
kata Tema, pemerintah pusat melalaui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar melakukan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mendukung program nasional penanganan stunting di Indonesia.Ā StuntingĀ adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun.
Stunting yang terjadi pada 1.000 HPK tidak hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa dewasanya.
Diskusi tentang inipost