AMPAR.ID – Cara mudah berdialog dengan Allah SWT adalah ketika membaca surat Al-Fatihah di dalam shalat, semestinya ketika membaca surat Al-Fatihah harus dengan tartil yaitu tertib, dan perlahan-lahan.
Harus ada jeda antara satu ayat dengan ayat yang lain, penuh dengan perasaan jiwa yang mendalam, seiring makna dalam tiap-tiap ayat, inilah dialog antara hamba dengan Allah melalaui bacaan Surat Al-Fatihah tersebut.
Dikutip dari kitab Kasyifatus Saja, halaman 540, selama ini kita jumpai diri kita sendiri ketika membacanya bercepat-cepat, ingin segera menyelesaikan shalatnya tampa penghayatan yang mendalam. Di dalam hadits qudsi disebutkan:
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ:{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ:{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ:{ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ اللَّهُ: مَجَّدَنِي عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ:{ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ:{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan.
Maka ketika hambaku berkata:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta alam).
Allah Swt berfirman:
حَمِدَنِي عَبْدِي
(Hambaku telah memuji-Ku)
dan ketika ia berkata:
الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
ِ(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)
Allah Swt berfirman:
أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي
(Hambaku telah memujiku)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
(Yang Menguasai di Hari Pembalasan)
مَجَّدَنِي عَبْدِي
(Hambaku telah memuliakan Aku)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِين
(Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan)
هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل
(ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya)
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّين
(Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat)
هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل
(Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang dia pinta)
Demikianlah cara hamba berdialog dengan sang maha pencipta. (*)
Sumber: Mantrasukabumi.com
Diskusi tentang inipost