AMPAR.ID – Hari Raya Idul Adha atau hari raya qurban merupakan hari besar yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia.
Di Indonesia Hari Raya Idul Adha 1442 H akan dirayakan pada Selasa, 20 Juli 2021 mendatang.
Sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha terdapat puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam yang tidak sedang melaksankan ibadah haji.
Puasa sunnah tersebut adalah puasa Arafah dan Tarwiyah. Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan Arafah dikerjakan 9 Dzulhijjah.
Puasa ini dikerjakan dengan cara yang sama dengan puasa-puasa sunnah lainnya. Yang berbeda hanya ada pada lafadz niatnya.
Dilansir KABAR LUMAJANG dari NU ONLINE berikut bacaan niat puasa tarwiyah :
وَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Arafah :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Dua puasa ini sangat dianjurkan oleh para ulama’ untuk dikerjakan umat muslim. Sebab memiliki keutamaan atau fahilah di dalamnya.
Keutamaan puasa Tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa 1 tahun yang lalu. Sedangkan puasa Arafah dapat menghapuskan dosa 2 tahun yang lalu.
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya, “Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah).
Kesunnahan puasa Tarwiyah yang dilaksankan pada 8 Dzulhijjah ditambahakan oleh para ulama dalam redaksi hadits yang lain.
Hadits tersebut merupakan hadits yang memiliki kedudukan dloif (tidak kuat riwayatnya).
Namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sebatas yang diamalkan bertujuan hanya untuk mendapatkan keutamaannya.
Hadits dloif juga boleh di amaalkan selama tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum dalam islam.***
Sumber: Kabar Lumajang
Diskusi tentang inipost