• Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami
Berita Media Online
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
  • NEWS
    • DAERAH
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
    • OTO & TEKNO
  • HUKUM & KRIMINAL
    • KABAR TNI – POLRI
  • OPINI
  • TREND
    • SPORT
    • RELIGI
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
  • BENGKULU
    • KAUR
    • LEBONG
    • REJANG LEBONG
    • BENGKULU SELATAN
    • SELUMA
    • KEPAHIANG
    • MUKOMUKO
  • SUMSEL
    • MUSI BANYUASIN
  • Lainnya..
    • PENDIDIKAN
Berita Terbaru
  • NEWS
  • PARLEMEN
  • EKONOMI & BISNIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • OPINI
  • TREND
  • BENGKULU
  • SUMSEL
  • Lainnya..

Job Seeker di Dunia Politik

Oleh: Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat

2022-12-18
Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat. Foto: Dok Pribadi

Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat. Foto: Dok Pribadi

ShareTweetSendSendText

Jabatan politik bukan untuk pencari kerja. Keyakinan ini menjadi semacam dogma,sebuah nilai moral yang standar ketika musim pemilu tiba.

Terkait dogma ini saya teringat filsafat Martin Buber tentang ambigu seorang pejabat publik antara mereka, masyarakat dan kepentingan kantong mereka, ” I require a You, becoming I, I say You (Aku berkata Engkau, sambil menjadi Aku, Aku berkata Engkau) ! .

Kenapa jabatan politik hasil pemilu seperti DPR, DPRD, DPD, idealnya bukan lahan untuk pencari kerja ? Karena ada kepentingan publik yang esensial dalam kewenangan mereka, sebuah kepentingan yang akan terganggu ketika para pencari kerja ada disana.

Pola pikir yang menjadikan negara tidak lebih sebagai tempat untuk bekerja, mencari nafkah, dan sumber pencaharian hidup secara permanen. Bekerja di institusi negara dimaknai oleh pejabat publik sebagai usaha strategis untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.

Tidak heran jika kesejahteraan hidup di kalangan pejabat publik umumnya meningkat drastis ketimbang rakyat. Sementara pejabat publik memiliki akses ke aset-aset negara, rakyat tidak. Malah, rakyat sering kali lebih diingatkan tentang kewajiban-kewajibannya daripada dipenuhi haknya.

Kewajiban yang sering kali diingatkan kepada rakyat adalah soal pajak. Filosofi dasarnya adalah bahwa negara dapat bertahan dan terselenggara jika rakyat taat dalam membayar pajak secara reguler. Ironisnya, uang pajak hanya sedikit sekali digunakan untuk memenuhi hak-hak rakyat dalam memperoleh pekerjaan serta penghidupan yang lebih layak dan sejahtera. Yang justru kita saksikan akhir-akhir ini adalah maraknya fenomena penyalahgunaan uang pajak untuk peningkatan kesejahteraan pejabat dan keluarganya, bukan untuk kesejahteraan rakyat.

Bacajuga

Kata Pengamat Dr Dedek Kusnadi: Cici Halimah – Muklis Kuda Hitam Pilkada Tanjabbar 2024

PKB Usung Hurmin-Gerry di Pikada Sarolangun 2024

Pengamat Bilang Raden Najmi Sangat Tepat Pj Bupati Muarojambi, Putra Daerah yang Memiliki Karakter Humanis dan Religius

Pengamat Dukung DPRD Provinsi Jambi Bentuk Pansus Batubara

Menjadi pejabat publik yang terpilih semestinya memperjuangkan etika kekuasaan. Yakni, kekuasaan diselenggarakan untuk kemaslahatan umum. Perihal pengayaan pribadi harus disadari betul sebagai fatsun yang apatis terhadap konteks kebangsaan.

Pejabat publik seperti anggota DPR mestinya mengerti betul kewajiban dan keharusan memahami dan memperbaiki nasib rakyat kecil sebelum menerima hak. Etika pejabat publik ialah relasi kuasa yang demokratis sekaligus menggunakan kepekaan empati dan emansipatoris.

Kembali ke soal pemilu, KPU telah mengumumkan 17 partai politik peserta pemilu 2024 yang kemudian diikuti dengan pengundian nomor urut partai. Bagi awam, arti pengumuman ini hanya satu, yaitu musim pemilu telah tiba, saat dibukanya kesempatan untuk menjadi wakil rakyat yang terhormat.

Pemilu memang jembatan transformasi “nasib”yang demokratis, jalan konstitusional untuk mengakses jabatan legislatif. Maka tak heran pemilu juga dipandang sebagai lahan untuk mencari pekerjaan (job seeker) menjadi anggota dewan.

Padahal dalam proses ini, seyogyanya kedudukan sebagai anggota dewan untuk mengabdi, bukan untuk mencari kehidupan, karena DPR dan DPRD bukan lahan pekerjaan untuk mencari sumber ekonomi secara berlebih.

Indonesia hari ini membutuhkan pejabat publik yang mampu menjadikan institusi negara (legislatif) bukan sebagai sumber mata pencaharian, melainkan lebih sebagai tempat pengabdian hidup untuk rakyat.

Hal ini memberikan spirit yang kuat kepada pejabat publik hasil pemilu tentang apa yang dapat mereka lakukan, berikan, dan abdikan untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat.

Fenomena Politik sebagai lahan pencari kerja (Job Seeker) telah lama diingatkan oleh Max Weber salah seorang Ilmuwan Jerman pada tahun 1919. Menurut ilmuan beken ini, politisi sebaiknya bukan pencari kerja, tetapi mereka yang sudah mapan secara ekonomi. Dalam kondisi normal, politisi harus mandiri secara ekonomi dari pendapatan politik yang didapatnya. Paparan ini pernah disampaikan

Paparan Weber tersebut masih relevan dengan kondisi politik di Indonesia saat ini, bahkan menjadi urgen untuk direnungkan dan dijalankan. Bukan hanya sebatas idealisme, tapi juga sebagai satu keharusan.

Resiko jika para politisi katakanlah seperti para calon legislatif ataupun para kepala daerah terkategori orang yang mencari kerja mudah dicerna dengan logika, bahkan bisa dilihat secara kasat mata.

Misalkan, apabila calon legislatif yang ada saat ini terdiri dari para pencari kerja, tidak menutup kemungkinan akan menjadikan posisinya nanti sebagai mata pencaharian. Maka, risiko penyalahgunaan wewenang untuk meraih pendapatan finansial untuk diri sendiri semakin besar. Akibatnya, kepentingan umum dikorbankan.

Korupsi annggota parlemen sudah bukan rahasia umum lagi dan marak terjadi di berbagai negara. Pemimpin dan politisi yang baik seharusnya mempraktikkan ‘tahta untuk rakyat’ dan berupaya mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat dan berapa anggaran yang harus dialokasikan.

Karenanya suara rakyat tidak dibeli dengan uang namun dengan pengetahuan, empati, kebijakan tepat guna, tepat sasaran serta ketegasan dalam bertindak.

Kajian ilmu paleoantropologi, pola korupsi yang dilakukan para koruptor tak ubahnya struktur sosial tribe, evolusi peradaban manusia di masa lampau, pemerintahan dibentuk berbasis keluarga sanak saudara. Yang terjadi saat ini, koruptor dan politisi membangun kekuasaan melalui mekanisme kekerabatan meski hidup di negara modern.

Lalu bagaimana mengurangi fenomena rent seeker ini ? Politik Modern adalah politik kepartaian Dalam situasi semacam ini, partai politik adalah aktor aktor utama di dalam sistem yang menghubungkan antara kewarganegaraan dengan proses pemerintahan. Jika demikian adanya, maka hal yang perlu kita lakukan di samping memperbaiki keadaan hari ini melalui sustainable controlling adalah mempersiapkan generasi baru politik.

Sehingga keniscayaan partai dalam sistem politik dan demokrasi kontemporer dapat kita harapkan sebagai komponen vital untuk memfungsikan demokrasi; yakni mencapai kesejahteraan publik dan keadilan terdistribusi, pada semua kelompok dan lapisan.

 

Kata kunci: berita politikjob seekerNOVIARDIpengamat
Berita sebelumnya

Polisi Tangkap Dua Pelaku Pencuri Kabel PLN di Merangin

Berita selanjutnya

Diganjar Penghargaan BPH Migas, Bintan Satu-Satunya Kabupaten Terbaik dalam Pengawasan se Indonesia

Berita Terkait

Kata Pengamat Dr Dedek Kusnadi: Cici Halimah – Muklis Kuda Hitam Pilkada Tanjabbar 2024

2024-07-16
PKB Usung Hurmin-Gerry di Pikada Sarolangun/  foto: Ampar

PKB Usung Hurmin-Gerry di Pikada Sarolangun 2024

2024-06-22
Dr. Dedek Kusnadi ,S.Sos,.M.Si,.MM., Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Jambi juga sebagai dosen Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi/ Foto: Ampar

Pengamat Bilang Raden Najmi Sangat Tepat Pj Bupati Muarojambi, Putra Daerah yang Memiliki Karakter Humanis dan Religius

2024-05-22
Kemacetan panjang lintas Jambi/ (Foto: Alan)

Pengamat Dukung DPRD Provinsi Jambi Bentuk Pansus Batubara

2023-03-01
Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat
/ (Foto: dok pribadi)

Pengamat:  Terjadi Anomali Pertumbuhan di Provinsi Jambi

2023-02-12
Noviardi, Pengamat/ (Foto: Dok. Pribadi)

Pengamat: Peningkatan DAK Karena Pusat Menilai Belanja Daerah Kurang Berkualitas

2023-02-10
Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP,

Panti Disabilitas Multi Layanan

2023-01-06

Eko Budyono Alias Coco Kembalikan Formulir Pendaftaran Ketua BM PAN Jambi

2022-11-30
Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat/ IST

Hari Krida Pertanian Provinsi Jambi Tanpa Makna

2022-11-19
Dr. Noviardi Ferzi, Pengamat
/ (Foto: dok pribadi)

Jambi Mantap Lemah Perencanaan dan Realisasi, Silpa APBD Mengangga

2022-11-14
Berita selanjutnya
Bupati Bintan Roby Kurniawan menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati

Diganjar Penghargaan BPH Migas, Bintan Satu-Satunya Kabupaten Terbaik dalam Pengawasan se Indonesia

Laga Final Piala Dunia Qatar 2022./ ist.net

Intip Peluang Juara Piala Dunia Qatar 2022: Adu Tajam Messi Vs Mbappe

Tips Perawatan Rem pada Sepeda Motor./ doc.ist

Penting! Simak Tips Perawatan Rem pada Sepeda Motor

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi, Saiful Roswandi./ AMPAR

Ombudsman Jambi Apresiasi Kadisdik Provinsi Jambi Larang Pungutan di Sekolah

8 Pekerja di PetroChina Mendapat Penanganan Medis

Diskusi tentang inipost

TERHANGAT

Kata Al Haris: Pemprov Jambi Siapkan Perbaikan Jalan Sabak–Nipah dan Suak Kandis–Berbak

2025-05-17

Kadis Kominfo Muba Usulkan 56 Desa 72 titik di Musi Banyuasin untuk segera dibangun oleh Telkomsel dan Komdigi

Viral Video Syur Mirip Gisel, Tagar Cowonya Ikut Trending di Twitter

Wajib Diketahui, Ternyata Tidur yang Benar Menurut Rasulullah adalah Tidur Miring ke Kanan

Al Haris Rombak Kabinet, 6 Pejabat Eselon II Dilantik

3 Cara Mengetahui Ahlak Seseorang dari Ummar Bin Khattab

Inilah 3 Jenis Ujian dalam Kehidupan, Jika Telah Melewati Ujian yang Ketiga Selamat Anda Luar Biasa!

“Oh Mama… Oh Papa…” Kisah: Nafsumu Butakan Hati dan Batinmu

Pariwisata dan Daerah Pedesaan di Provinsi Jambi

Momen Idul Adha, RSJD Kolonel Inf H.M. Syukur Jambi Berkurban 4 Sapi: Bentuk Rasa Syukur dan Kepedulian

IKLAN & PROMOSI

VIDEO

https://www.youtube.com/watch?v=tPKGo5HU55c

KALENDER

Juni 2025
SSRKJSM
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30 
« Mei    
Sedang diputar

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

Jembatan Desa bayur, Merangin hanyut terbawa arus sungai/ (Foto: Nda/Ampar)

VIDEO: Detik-detik Jembatan Putus di Terjang Banjir

DAERAH

VIDEO: Warga Protes Truk Batubara Masuk Kota Jambi

NEWS

Al Haris Tinjau Vaksinasi Pelajar Adhiyaksa Jambi

NEWS

Terekam CCTV, OTK Curi Spanduk HIMSAR Gagalkan Musyarawah

NEWS

[Ampar TV] Di Jambi, Gerakan Sejuta Vaksinasi Dalam Sehari Dipusatkan di Tanjabbar

NEWS
Berita Media Online

Copyright @ 2024 Ampar.id - PT Media Ampar KJA . Supported by Ara.

INFORMASI

  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

IKLAN & KERJA SAMA : 0852-1945-6475

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Ampar
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Copyright @ 2024 Ampar.id - PT Media Ampar KJA . Supported by Ara.