AMPAR.ID – CEO Google Sundar Pichai mengambil sikap defensif saat dikritik terkait efisiensi yang dilakukan Google. Menurutnya, sebuah kesenangan tidak bisa dinilai lewat uang.
Hal ini dikatakan dalam sebuah rapat dengan para karyawan Google, yang salah satu topiknya adalah efisiensi yang dilakukan Google. Di mana mereka memotong berbagai anggaran untuk biaya perjalanan dan hiburan, meningkatkan produktivitas, dan potensi PHK.
Dalam rekaman audio yang diterima CNBC, seorang karyawan Google bertanya mengapa Google begitu pelit ke karyawan dengan memotong biaya perjalanan dan menyunat berbagai anggaran saat Google mencatatkan rekor pemasukan dan punya dana cadangan yang sangat banyak.
Menjawab pertanyaan itu, Pichai meminta karyawan untuk melihat kondisi ekonomi secara makro, karena menurutnya saat ini adalah kondisinya sangatlah sulit dalam konteks makro. Hal itulah menurutnya yang membuat Google perlu melakukan efisiensi.
“Saya pikir ini sangat penting sebagai perusahaan kita bisa melewati masa seperti ini bersama-sama,” jelas Pichai.
Lalu ia juga mengeluarkan pernyataan terkait tema besar rapatnya, yaitu pemotongan anggaran. Menurut Pichai, budaya Google tetap bisa dinikmati meskipun beberapa hal sudah tak disediakan lagi.
“Saya ingat saat Google masih kecil. Kesenangan tidak selalu, kita seharusnya tidak selalu menyamakan kesenangan dengan uang. Saya pikir kamu bisa masuk ke startup yang bekerja keras dan banyak pegawainya tetap senang dan ini seharusnya tidak selalu disamakan dengan uang,” jelasnya.
Seperti diketahui, Google dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan banyak fasilitas untuk karyawannya. Namun pada Juli lalu Alphabet — induk Google — mencatatkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan.
Pertumbuhan untuk Q3 2022 pun diperkirakan akan turun menjadi satu digit, turun lebih dari 40% dibanding setahun sebelumnya.
Setelah mencatatkan rekor pemasukan tahunan sebesar USD 257 miliar pada 2021 lalu, — induk Google — memulai 2022 dengan pemasukan Q1 yang naik 23% dibanding Q1 2021.
Catatan rekor tersebut adalah di mana pemasukan Alphabet pertama kalinya menembus USD 200 miliar dalam setahun. Sementara pada Q1 2022 lalu pemasukan Alphabet mencapai USD 68 miliar.
Hanya saja, meski pemasukannya naik 23%, keuntungan bersih Alphabet malah turun USD 1 miliar (Rp 14,4 triliun) menjadi USD 16,4 miliar dari USD 17,9 miliar pada Q1 2021. Hal ini disebabkan oleh biaya riset dan pengembangan yang meningkat lebih dari USD 1 miliar dibanding Q1 2021, yaitu dari USD 7,485 miliar menjadi USD 9,1 miliar
Sumber: Detik.com
Diskusi tentang inipost