AMPAR.ID, JAMBI – Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd., dengan dukungan penuh dari SKK Migas, terus mengoptimalkan berbagai program kerja 2022 demi mencapai target produksi dan lifting tahun ini. Sebagai operator Wilayah Kerja Jabung di Provinsi Jambi, PetroChina termasuk satu dari 15 KKKS yang diundang SKK Migas dalam rapat koordinasi membahas target produksi 2022 beberapa saat yang lalu.
Dalam rapat koordinasi antara Pimpinan SKK Migas dengan KKKS yang berlangsung tanggal 16 – 17 September, Presiden Direktur PetroChina Qian Mingyang memberikan paparan didampingi oleh General Manager Jabung Wang Qilin, Senior Development Manager Budi Tyas Utomo dan Reservoir Engineering Manager Wicaksono.
Saat ini, PetroChina telah menyelesaikan 9 program pengeboran dari 11 sumur pengembangan yang telah disetujui di Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) awal tahun 2022. Tidak hanya itu, PetroChina juga menambah program pengeboran di 3 sumur pengembangan baru, sehingga target total tahun ini mencapai 14 pengeboran sumur pengembangan.
“Dari 9 sumur pengembangan yang telah dibor, 5 sumur telah diproduksikan dengan kontribusi produksi sebesar 2.047 BPD minyak dan kondensat, dan 14 MMSCFD raw gas,” Qian mengatakan.
Selain program pengeboran pengembangan, PetroChina juga telah menyelesaikan 10 program workover yang ditargetkan dalam original WP&B 2022, di mana 6 sumur yang sudah diproduksikan berkontribusi sebesar 324 BOPD dan 1,65 MMSCFD gas. Tambahan program 6 sumur workover telah diajukan dan disetujui SKK Migas sehingga total target program workover tahun ini menjadi 16 sumur.
Kegiatan perawatan sumur (well service) juga terus dilaksanakan melalui program pemasangan Gas Lift Pack Off (GLPO), Gas Lift, perbaikan pompa, wax removal, swabbing dan penggantian zone/layer produksi dan telah memberikan kontribusi produksi sebesar 1.173 BPD minyak dan kondensat, serta 2,44 MMSCFD gas.
Dari usaha-usaha tersebut, pencapaian produksi minyak dan gas sales masing-masing telah mencapai 102% dan 103% dari target. Namun, pencapaian produksi untuk kondensat (93%) dan LPG (97%) belum mencapai target karena adanya penurunan performa dari fasilitas pemrosesan gas (Betara Gas Plant) sehingga pemisahan kondensat dan LPG belum berjalan maksimal. Sebagai informasi, target produksi Jabung yang telah ditetapkan dalam WP&B adalah sebesar 16.315 BPD minyak dan kondensat, serta 168,1 MMSCFD gas.
Untuk menjaga kualitas fasilitas dan meningkatkan produksi kondensat dan LPG, PetroChina akan melakukan planned shutdown di Betara Gas Plant selama 8 hari, mulai tanggal 23 – 30 Oktober 2022. Shutdown merupakan salah satu program rutin untuk perawatan dan perbaikan di fasilitas-fasilitas penting di Wilayah Kerja Jabung. Setelah program planned shutdown ini, performa Betara Gas Plant yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diharapkan menjadi lebih baik sehingga produksi kondensat dan LPG pun dapat ditingkatkan.
“Ke depannya, PetroChina membutuhkan dukungan lebih banyak dari SKK Migas, termasuk dukungan untuk pengembangan jangka panjang dan penerapan teknologi baru di Jabung, maupun dukungan terkait dengan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Qian.
Rapat koordinasi pimpinan SKK Migas dan KKKS di Jakarta dipimpin langsung oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang didampingi Deputi Perencanaan Benny Lubiantara, Deputi Operasi Julius Wiratno, dan beberapa staff SKK Migas. Di penutupan rapat, SKK Migas menyampaikan apresiasi kepada PetroChina atas realisasi yang cukup bagus dan usaha-usaha dan program kerja yang telah dan akan dilakukan untuk pencapaian target produksi dan lifting tahun 2022.
SKK Migas juga mengharapkan PetroChina bisa melakukan eksplorasi dan mengembangkan investasinya di wilayah kerja migas lain di Indonesia. Saat ini, selain menjadi operator di Wilayah Kerja Jabung, PetroChina juga menjadi operator untuk Wilayah Kerja Bangko yang juga terletak di Provinsi Jambi.
Adapun 15 KKKS yang diundang menghadiri rapat koordinasi adalah BP Berau Ltd, Eni East Sepinggan Ltd., Exxon Mobil Cepu Ltd., Husky-CNOOC Madura Limited, Medco E&P (Grissik) Ltd., PetroChina International Jabung Ltd., Premier Oil Natuna Sea B.V, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi OSES, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Rokan dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.
Pelaksanaan rapat dilakukan secara one on one meeting dalam suasana rapat yang lebih santai, sehingga menciptakan keterbukaan, agar setiap permasalahan dari KKKS dapat dibahas secara mendalam hingga rencana teknis pelaksanaannya. Dalam one on one meeting, SKK Migas menawarkan bantuan kepada setiap KKKS untuk meningkatkan produksi. Tawaran bantuan tersebut merupakan bagian dari transformasi SKK Migas untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada KKKS, bahwa SKK Migas adalah bagian dari KKKS untuk dapat mencapai target-target KKKS.
Rapat selama dua hari tersebut adalah salah satu tindak lanjut dari arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar SKK Migas dan KKKS terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan lifting serta sebagai bagian dari monitoring atas tindak lanjut hasil diskusi sebelumnya. SKK Migas melihat ada potensi untuk peningkatan produksi, dan dengan pembahasan ini kita berharap ada Langkah terobosan untuk dapat mengejar ketertinggalan produksi berdasarkan potensi yang telah diidentifikasi sebelumnya.
“Kami juga menawarkan kepada KKKS sekiranya membutuhkan bantuan dari SKK Migas, agar KKKS bisa mencapai target yang telah disepakati. Bantuan ini adalah bagian dari transformasi SKK Migas, bahwa kami tidak hanya mengawasi tetapi juga bekerja bersama, menjadi bagian KKKS untuk saling bahu-membahu untuk mencapai target produksi dan lifting migas nasional. Oleh karena itu, deputi terkait di SKK Migas ikut hadir dan terlibat dalam diskusi untuk mencari upaya peningkatan produksi dan lifting KKKS di sisa tahun ini”, kata Julius saat menyampaikan paparannya.
Julius menambahkan bahwa yang dibahas tidak hanya upaya meningkatkan operational excellence untuk mengejar belum tercapainya produksi karena kendala-kendala operasional maupun tertundanya beberapa pelaksanaan program kerja, maka pada pembahasan dilakukan pula diskusi untuk mengoptimalkan serapan buyer dan optimalisasi durasi planned shutdown bagi KKKS yang hingga saat ini sudah melampaui target produksinya.
Sebagai KKKS di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina telah mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung sejak tahun 2002 dan telah dipercaya melanjutkan pengelolaan Jabung untuk periode 2023 – 2043. PetroChina memimpin Konsorsium Jabung dan bermitra dengan PT Pertamina Hulu Energi Jabung, PT GPI Jabung Indonesia, dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd.(*Red)
Diskusi tentang inipost