AMPAR.ID – Bagi hampir semua pria, ejakulasi adalah momen penting dalam kehidupan seks mereka. Karenanya bila melihat ada cairan yang keluar sebelum ejakulasi terjadi, tak sedikit pria yang merasa waswas. Apakah kondisi tersebut normal?
Selama ini, masalah ejakulasi yang paling terkenal dan ditakutkan para laki-laki adalah ejakulasi dini, yaitu keluarnya cairan sperma yang terjadi lebih cepat dari yang diharapkan saat berhubungan seks.
Tak jarang, masalah ejakulasi dini juga bisa berimbas ke kondisi psikis penderitanya. Sebab, masalah ini dapat meruntuhkan kepercayaan diri yang dapat menimbulkan stres dan depresi. Jika tak ditangani dengan tepat, pada akhirnya masalah ini juga dapat mengganggu keharmonisan suatu hubungan.
Selain ejakulasi dini, ada hal lain yang juga bisa membuat pria khawatir, yaitu keluarnya cairan sebelum terjadi ejakulasi secara penuh. Banyak yang menganggap kondisi tersebut adalah salah satu kelainan.
Cairan tersebut biasanya muncul beberapa saat sebelum terjadinya ejakulasi. Biasanya, cairan tersebut berwarna putih atau bening, bertekstur kental, sedikit berbau, dan dengan jumlah lebih sedikit dibandingkan cairan sperma yang keluar saat ejakulasi.
Bagi para lelaki, ternyata Anda tak perlu mengkhawatirkannya secara berlebih. Menurut dr. Nabila Viera Yovita, itu adalah hal yang normal dan sesuatu yang memang pasti terjadi sebelum pria mengalami ejakulasi maksimal.
“Pada dasarnya, bila seorang pria sedang terangsang, maka penisnya akan menghasilkan cairan pra ejakulasi atau precum (cairan yang dikeluarkan sebelum cairan ejakulasi). Cairan pra ejakulasi ini volumenya bervariasi pada setiap laki-laki, dan warnanya cenderung bening dan kental, serta keluar tanpa disadari,” ungkap dr. Nabila.
“Secara fisiologis, cairan pra ejakulasi berfungsi untuk membantu mengondisikan agar sperma dapat hidup dalam kondisi yang sesuai dengan sifatnya. Jadi, sangat mungkin terdapat kandungan sperma dalam cairan pra ejakulasi dan dapat membuahi sel telur,” sambungnya.
Kembali terkait dengan masalah ejakulasi dini, durasi normal hubungan seks sampai mengalami ejakulasi juga masih menjadi pertanyaan besar bagi para laki-laki. Mereka takut tak bisa memuaskan pasangan karena ejakulasi dini.
Sejauh ini, jawaban pasti atas hal tersebut memang belum jelas. Akan tetapi, sebuah uji klinis pernah dilakukan untuk menentukan durasi ejakulasi rata-rata pada laki-laki. Penelitian ini melibatkan 500 pasangan heteroseksual dari lima negara, yaitu Belanda, Inggris, Spanyol, Turki, dan Amerika Serikat.
Dari studi tersebut, ditemukan bahwa angka intravaginal ejaculation latency time (IELT) rata-rata dari 500 pasangan tersebut adalah 5,4 menit, dengan durasi yang berkisar antara 0,55 menit hingga 44,1 menit.
Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa durasi berhubungan seksual ternyata berkurang seiring dengan bertambahnya usia, dengan durasi rata-rata 6,5 menit pada laki-laki muda (kelompok usia 18-30 tahun) dan 4,3 menit pada laki-laki dewasa (kelompok usia di atas 51 tahun).
Namun, durasi di atas tetap tak bisa Anda jadikan patokan. Setiap laki-laki pasti memiliki waktu atau referensi yang berbeda-beda untuk ejakulasi. Kuncinya adalah komunikasi antara pasangan, agar masalah tersebut tak sampai mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan.
Jadi, keluarnya cairan sebelum ejakulasi adalah hal yang normal terjadi dan tak perlu dikhawatirkan. Namun, bila Anda mengalami ejakulasi dini yang membuat frustasi, atau adanya disfungsi ereksi, bicarakan dengan pasangan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Sumber: Klikdokter.com
Diskusi tentang inipost