AMPAR.ID, JAMBI – Seminar pengelolaan destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) di salah satu hotel berbintang. Senin (17/10).
Analis kebijakan ahli madya dan koordinator substansi peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Pariwisata Surana mengatakan seminar itu bertujuan agar ada kesepahaman, kekompakan dan kesamaan persepsi dari para pemangku kepentingan pariwisata di provinsi Jambi untuk bergerak bersama mengembangkan kepariwisataan.
“Makanya yang kami undang bukan hanya unsur pariwisata saja, dinas pariwisata dan lembaga yang terkait dengan pariwisata serta badan penanaman modal itu terkait dengan pembangunan pariwisata di provinsi Jambi,” ujarnya.
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permenparekraf) Nomor 9 Tahun 2021 tentang pedoman pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan.
Surana menyampaikan sampai sekarang, Permenparekraf tersebut belum tersosialisasi atau belum semua diterjemahkan didalam aktivitas sehari-hari masyarakat.
“Sampah masih banyak dibuang sembarangan di setiap wisata. Mereka bukan hanya pemerintah, asosiasi dan termasuk wisatawan belum melaksanakan kegiatan pariwisata yang sesuai aturan agar prinsip pariwisata berkelanjutan tercapai,” katanya.
Menurutnya, pihaknya di pusat selalu aktif menggaet platform atau media internasional ikut memasarkan wisata. Sedangkan, di daerah sudah mulai membidik pasarkan wisata tidak hanya dengan konvensional tapi juga melirik digital.
“Kita harus mampu mengeksplorasi dan mampu melihat ada apa di Jambi ini, kita harus punya karakter dan ciri khas sendiri yang bisa dikembangkan dan dijual. Saya yakin kendala kita selama ini faktor pendukung dan perlu difasilitasi di lingkungan sekitar,” ujar Surana.
Untuk prinsip dasar dalam pembangunan wisata harus memenuhi prinsip pembangunan wisata berkelanjutan yang terbagi atas pilar ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan.
“Artinya, pembangunan wisata tidak hanya mengandalkan ekonomi saja dan harus bisa memandang aspek lainnya agar orang tidak rakus yang mengakibatkan alam rusak,” jelasnya.
(red/01)
Diskusi tentang inipost