AMPAR.ID – Mengharmonikan perbedaan selera musik, nyaris selalu menjadi tantangan bagi berdirinya sebuah Band. Inilah yang dialami band pendatang baru asal Kota Jambi, KIYOPAW. Meski memiliki latar belakang dan selera musik yang berbeda, KIYOPAW mencoba menghadirkan karya debutnya yang berjudul Peluk Terhangat dengan mereferensikan kepada grup musik pop punk seperti Stand Here Alone, Closehead, hingga Stereowall.
Berbeda Generasi, Latar Belakang dan Selera Musik
KIYOPAW yang berdiri pada September 2022 ini digawangi 4 orang dari 2 generasi berbeda. Awal berdiri, Amrimush (29) mengajak Juan Fayesa (23 ), Dana Wishesa (30), dan Marwa Hawasyi (19) untuk jamming dengan meng-cover lagu “Asmalibrasi” dari Soegi Bornean, “Sang Dewi” yang dipopulerkan Lyodra, dan “Blue Bird” dari Ikimono Gakari. Amrimush yang berprofesi sebagai ASN ingin bereksplorasi dengan Punk Rock dan Japanese Rock yang sempat populer di era 2000 an. Amri mengajak Juan yang merupakan karyawan swasta yang dulunya merupakan ex gitaris dari band beraliran Metalcore yang pernah didirikannya pada tahun 2020. Dana yang juga merupakan karyawan swasta adalah penggebuk drum yang menyukai permainan sederhana ala Pop Indonesia tahun 2000 an, dan Marwa yang masih berstatus mahasiswa adalah seorang dancer dan vokalis reguleran kafe yang sangat menyukai lagu-lagu dari penyanyi beraliran Indie seperti Dere dan Nadin Amizah.
“Awalnya aku jadi gitaris, ngajak Juan, Dana, sama Marwa buat nge-jam di studio, cover lagu Asmalibrasi, Sang Dewi dengan gaya musik punk rock, dan cover lagu Blue Bird nya Ikimono Gakari tapi ternyata Juan main bassnya kurang banget, akhirnya tukeran posisi” ujar Amrimush. Setelah beberapa kali jamming sebagai Bassist, Amrimush menawarkan materi orisinil yang kemudian menjadi lagu Peluk Terhangat. Akhirnya KIYOPAW seolah kecanduan dengan proses kreatif dalam mengumpulkan materi lagu sehingga terus berlanjut mengkreasikan karya.
Judul Lagu Seperti Anak Senja
Peluk Terhangat yang merupakan lagu debut dari KIYOPAW terdengar seperti judul Lagu “Anak Senja”. Amrimush selaku penulis lagu mengakui hal ini. “ Judulnya memang seperti lagu-lagu Indie ‘anak senja’ bahkan liriknya pun berbahasa kiasan dan tidak lugas, ini karena aku memang pendengar lagu-lagu folk dan indie”, kata Amri. Lagu Peluk Terhangat memiliki aransemen musik beraliran pop punk namun memiliki lirik yang tidak lugas selayaknya lagu-lagu punk rock.
Amri menjelaskan bahwa lagu ini menyiratkan makna tentang mencapai ketenangan dalam hidup. Meski demikian menurutnya setiap pendengar bebas mengartikan lagu Peluk Terhangat sesuai dengan memorinya masing-masing. “Kalau didengar sekilas lagu ini seperti harapan seseorang yang ingin tetap dinilai baik dan layak untuk mendapat pelukan dari yang tersayang, tapi bagi aku Pelukan Terhangat itu adalah rahmat Tuhan”, jelas Amri.
Tak Membatasi Genre Untuk Berkembang
KIYOPAW tak mau dibatasi oleh genre dalam berkarya. Menurut mereka, genre dapat membatasi kreatifitas para personel untuk bisa berkembang. Di Lagu Peluk Terhangat, KIYOPAW terdengar mengarah kepada aliran musik Pop Punk. Namun demikian mereka mengamini bahwa secara lirik tidak mencerminkan genre tersebut. “Bagi kami sih yang terpenting eksplor sedalam-dalamnya skill masing-masing agar bisa bikin diri semakin berkembang” Ujar Dana.
Juan selaku gitaris juga mengatakan bahwa dirinya lebih sering menantang diri untuk mendengarkan lagu-lagu yang terbilang “bukan seleranya” untuk memperluas referensi di KIYOPAW. Menurutnya hal yang dapat merugikan bagi dirinya adalah merasa “cukup” dalam proses bermusik, sehingga ia selalu menantang diri untuk mencari referensi pada genre-genre di luar metal ataupun pop punk.
Ngejob di Kafe Buat Biaya Rekaman, Bikin Video Clip dan Release Party
Band ini sempat mengambil job untuk menghibur di kafe-kafe di Kota Jambi. Marwa (vokalis) mengatakan bahwa dirinya yang merupakan mahasiswa harus ngejob di Kafe agar dapat jajan tambahan dan kebutuhan di luar kuliah. “Dari awal diajak Bang Amri, Marwa memang udah setuju kalo membangun band yang orientasi karya harus berani berkorban, gimanapun caranya ya harus dicari modal buat rekaman itu, salah satunya dari ngejob, Bang Juan dan Bang Dana juga setuju buat kumpulin dana rekaman, bikin Video Clip dan bikin Release Party pake duit hasil ngejob” kata Marwa.
Release Party Membangun Relasi sesama Pegiat Seni Musik
Sebagai Band Baru,KIYOPAW merasa perlu untuk memperkenalkan diri kepada penikmat musik hingga pegiat seni musik. Oleh karenanya mereka mengadakan Release party yang didukung oleh Evo, Studio One, dan Mars Space Coffee pada 10 Maret 2023. Pesta Rilis yang mereka adakan di Mars Space Coffee itu mengundang 11 performer diantaranya : UKM Musik UNJA, UKM MUSIK UNAMA, UKM Seni Aek Ngalir, GESKA, Kreasistik, Jambi Vocal Community, Majestic Boys, Shelter, Esok BIngung dan Klawings. “Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu menyukseskan acara Release Party ini, kami harap melalui acara ini relasi kita semakin kuat dan persahabatan semakin solid terutama untuk saling mendukung dalam berkarya”, ujar Juan.
Acara Release Party lagu “Peluk Terhangat” tak hanya diisi dengan penampilan musik. Diskusi tentang proses pembuatan MV dan proses KIYOPAW dalam menelurkan karya juga dibahas dalam kesempatan tersebut. “Teman-teman musisi Jambi, pegiat seni musik Jambi, gak boleh takut untuk berkarya, sekarang tempat untuk mengasah skill sangat mudah diakses, mau rilis lagu juga sekarang banyak pilihan, mulai dari recording di rumah ataupun di studio, tapi pengorbanan untuk berkarya itu keniscayaan, jadi ya siapin lah apapun yang dibutuhkan terutama mental” kata Amrimush.
(Min/min)
Diskusi tentang inipost